Ikuti Regional, IHSG Ditutup Turun 1,3 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan melemah lumayan dalam di akhir perdagangan hari ini, Kamis (22/12/2016).

Naiknya outlook rating Indonesia dari Fitch menjadi salah satu faktor yang mendorong investor asing kembali melirik pasar modal Indonesia. Hal itu terlihat dari net buy yang dicatatkan oleh pemodal asing di seluruh pasar.

Akan tetapi, aksi ambil untung oleh investor domestik membuat IHSG tertekan hingga akhir perdagangan. Meski sempat menyambangi zona hijau di sesi I, indeks tak mampu melanjutkan penguatannya.

Pukul 16.00 IHSG ditutup turun sebesar 1,3 persen atau 68,52 poin di posisi 5.042,87. Sebanyak 80 saham diperdagangkan menguat, 247 saham melemah dan 83 saham stagnan.

Volume perdagangan mencapai 16,38 miliar saham senilai Rp 7,12 triliun. Investor asing mencatatkan net buy di seluruh pasar sebesar Rp 460,6 miliar, sedangkan di pasar reguler tercatat mengalami net sell sebesar Rp 137,4 miliar.

Saham-saham yang menenggelamkan IHSG meliputi BBRI (Rp 10.875), BJTM (Rp 585), BBCA (Rp 14.550), TLKM (Rp 3.750), MYRX (Rp 170) dan ASII (Rp 7.525).

Seluruh indeks sektoral melemah, yang dipimpin oleh sektor industri dasar (-2,05 persen). Lainnya adalah agribisnis (-1,33 persen), pertambangan (-1,29 persen), aneka industri (-1,94 persen), konsumer (-1,99 persen), properti (-1,47 persen), infrastruktur (-1,06 persen), keuangan (-0,7 persen), perdagangan (-0,83 persen) dan manufaktur (-1,99 persen).

Dari regional, bursa di kawasan Asia Pasifik sebagian besar ditutup melemah, mengikuti Wall Street yang pada dini hari ditutup memerah.

Indeks Nikkei 225 di bursa Tokyo berakhir turun 0,09 persen di posisi 19.427,67. Sementara itu indeks Hang Seng di bursa Hong Kong turun 0,8 persen menjadi 21.636,2. Bursa Seoul turun 0,11 persen menjadi 2.035,73 dan indeks Straits Times Singapura turun 0,7 persen di posisi 2.881,37. Adapun bursa Shanghai ditutup naik tipis 0,07 persen menjadi 3.139,56.

Sementara itu, nilai tukar rupiah pada sore hari ini ditutup melemah. Mengutip Bloomberg, rupiah diperdagangkan di Rp 13.469 per dollar AS.