Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Langkah Perbaiki Jembatan Cisomang di Tol Purbaleunyi

Kompas.com - 24/12/2016, 17:30 WIB

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Bergesernya salah satu pilar di Jembatan Cisomang, Tol Purbaleunyi, akan diatasi dengan mengurangi beban, memperkuat pilar, dan memperkuat pondasi pilar.

Berdasarkan pengamatan Kompas di lapangan, terdapat retakan di satu sisi pilar yang bergeser (P2).

Pilar tersebut bergeser 57 sentimeter. Dari penjelasan di lapangan, batas toleransi pergeseran adalah 71 sentimeter.

"Adanya retakan-retakan ini menunjukkan memang ada pergerakan. Ini sudah lama dipantau, tetapi sekarang retakan makin banyak," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono ketika meninjau penanganan Jembatan Cisomang di Tol Purbaleunyi, Sabtu (24/12), kabupaten Purwakarta,

Untuk mengatasi hal itu, menurut Basuki, hal yang pertama dilakukan adalah melarang kendaraan jenis truk melewati Jembatan Cisomang, kecuali kendaraan yang termasuk golongan 1.

(Baca juga: Jembatan Cisomang Bergeser, Kendaraan Golongan I Masih Diizinkan Melintas)

Truk dilarang lewat untuk mengurangi beban pilar jembatan. Kemudian, akan dilakukan perkuatan pilar (P2) dengan melakukan pembungkusan (wrapping). 

Sementara itu, untuk mengatasi pergerakan, akan dilakukan penguatan pondasi pilar dengan pengeboran (bore pile).

"Sekarang peralatan untuk bore pile sedang dimobilisasi dan akan tiba di sini 3 Januari," kata Basuki.

Terkait pelarangan truk, lanjut Basuki, akan dilakukan selama 3 bulan sejak diberlakukan aturan ini pada Jumat (23/12/2016) kemarin.

Petugas dari operator jalan tol dan kepolisian telah ditempatkan di gerbang tol untuk mengarahkan kendaraan jenis truk keluar dari jalan Tol Purbaleunyi.

(Baca juga: Rekayasa Lalu Lintas yang Melintas di Jembatan Cisomang)

Adapun biaya perbaikan Jembatan Cisomang ini akan ditanggung PT Jasa Marga (Persero) Tbk selaku operator jalan tol.

Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani mengaku masih belum tahu berapa biaya yang diperlukan. "Kan masih harus dihitung. Nanti diambil dari biaya perawatan," kata Desi.

(Nobertus Arya Dwiangga)

Kompas TV Upaya Perbaikan Jembatan Cisomang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com