Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Citilink Bebastugaskan Pilot yang Diduga Mabuk

Kompas.com - 29/12/2016, 20:34 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan Citilink Indonesia membebastugaskan pilot yang diduga mabuk saat akan menerbangkan pesawat QG 800 jurusan Surabaya-Jakarta.

Presiden Direktur Citilink Indonesia, Albert Burhan mengatakan, pihaknya juga bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan untuk melakukan investigasi lanjutan terhadap pilot tersebut.  

"Citilink sangat serius dalam menangani masalah ini. Saat ini, pilot sudah dibebastugaskan hingga proses pemeriksaan selesai dan investigasi sedang dilakukan sesuai prosedur," ujar Albert dalam keterangan tertulis yang diterima, Jakarta, Kamis (29/12/2016).

Albert menuturkan, Citilink Indonesia tidak mentolelir tindakan pilot yang mengabaikan peraturan dan prosedur penerbangan. Sehingga, dirinya sudah mempersiapkan sanksi tegas lanjutan, termasuk pemecatan. 

Pihaknya juga telah meminta pilot tersebut untuk melakukan pemeriksaan di Balai Kesehatan Penerbangan dan Lembaga Kesehatan Penerbangan.

"Pemeriksaan lanjutan tersebut dilakukan selama dua hari mulai dari Rabu hingga Kamis, dan hasilnya baru diketahui dalam waktu satu minggu," katanya. 

Dirinya mengimbau kepada seluruh awak pesawat dan staf untuk mematuhi peraturan yang berlaku dan Citilink Indonesia tidak akan segan menjatuhkan sanksi bagi yang melanggar.

"Sejauh ini Citilink bersama Kemenhub secara rutin melakukan tindakan preventif pemeriksaan kesehatan untuk menjaga kelaikan dan kelancaran penerbangan," pungkasnya.

Sebelumnya, seorang pengguna Twitter pada Rabu (28/12/2016) pagi menuliskan bahwa pilot penerbangan Citilink rute Surabaya - Jakarta yang ditumpanginya mabuk sebelum take off.

Menurut akun tersebut, dugaan pilot yang mabuk itu berdasar suara pilot yang terdengar ngelantur saat memberikan pengumuman melalu public announcer (PA) di dalam kabin pesawat. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com