Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Impor Jagung RI Turun Signifikan

Kompas.com - 29/12/2016, 21:02 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya penurunan yang siginifikan terkait impor jagung Indonesia.

Pada tahun 2015, tercatat impor jagung mencapai 3,27 juta ton, namun pada tahun ini sampai dengan bulan November tercatat hanya 900 ribu ton.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadiwibowo mengatakan, sepanjang 2016, impor jagung Indonesia menunjukkan angka yang rendah setiap bulannya.

Dia menjelaskan, impor jagung tertinggi hanya terjadi di awal tahun yaitu pada Januari sebesar 350 ribu ton.

"November hampir tidak ada impor jagung. Jadi impor jagung kita sepanjang 2016 turun signifikan dari bulan ke bulan," ujar Sasmito di Kantor BPS, Jakarta, Kamis (29/12/2016).

Dia menambahkan, jika dilihat per tahun, telah terjadi penurunan volume impor jagung yang signifikan di 2016.

Dari data BPS, pada 2012 impor jagung tercatat sebesar 1,69 juta ton, kemudian naik menjadi 3,19 juta ton di 2013, sebesar 3,25 juta ton di 2014 dan di 2015 sebesar 3,27 juta ton.

"Pada 2016 impor jagung hanya sebesar 900 ribu ton, jadi impor jagung di 2016 turun siginifikan dari 2015," paparnya.

Dia berharap hingga akhir 2016 impor jagung diharapkan tidak akan menyentuh angka satu juta ton.

Ekspor jagung RI pada 2016 juga turun drastis. Ekspor di 2015 mencapai 234,6 ribu ton, namun tahun ini hingga November tercatat hanya 14,9 ribu ton.

Sedangkan untuk impor komoditas gandum pada periode Januari hingga November 2016 tercatat 9,79 juta ton, naik dari tahun lalu pada periode yang sama sebesar 6,77 juta ton.

"Gandum naik, karena kita tidak bisa produksi gandum. Tetapi gandum kita juga ekspor, jadi barang olahan dan kita jual lagi lebih mahal," papar Sasmito.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com