Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbukti, Tiga Jenis Ikan Laut Ini Paling Favorit!

Kompas.com - 30/12/2016, 18:35 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Dari data Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan tercatat ada beberapa jenis ikan yang paling tinggi dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Beberapa jenis ikan favorit itu di antaranya, ikan laut tuna, cakalang, dan tongkol.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Dirjen PDSPKP), Nilanto Perbowo mengemukakan hal ini di Gedung Mina Bahari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Jumat (30/12/2016). "Kalau ditanya, masyarakat kita paling banyak konsumsi ikan apa? Kami survei, dengan BPS. Preferensi konsumen paling banyak konsumsi tuna, cakalang, tongkol," ungkapnya.

Dia menjelaskan, ikan jenis tuna, tongkol dan cakalang menjadi ikan konsumsi dengan persentase 16,45 persen. Selanjutnya, kelompok ikan dan makanan jadi (KIMJ) seperti bakso, sosis, nugget dan lainnya sebesar 9,02 persen. "Selain itu, kelompok ikan jenis lele, patin dan gabus 7,92 persen, ikan kembung 6,65 persen, bandeng 5,43 persen, mujair atau nila 5,26 persen, udang dan cumi 3,87 persen, ikan teri 3,36 persen, ikan asin 2 persen dan ikan kembung asin 1,36 persen," ujarnya.

KOMPAS/LUCKY PRANSISKA Ikan tongkol asap di Warung Gombal Asap, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (23/3/2016).

Nilanto menambahkan, saat ini pemerintah tengah membidik potensi konsumsi ikan dari kelompok olahan ikan dan makanan jadi. Alasannya, tingkat konsumsi ikan pada wilayah Jawa dan sekitarnya masih rendah dari rata-rata nasional yaitu 20 sampai 31,4 kilogram per kapita. "Di Jawa karena akses terbatas dan di kota besar tidak sempat makan ikan segar, paling abonnya (abon ikan) saja," paparnya.

Dengan itu, kedepan, pihaknya akan mendorong pelaku usaha yang berlokasi di daerah yang masih kurang konsumsi ikannya, agar berinvestasi. "Sekarang kami dorong kelompok utama yang punya pengaruh besar ke masyarakat, untuk kita sentuh sarana pengangkutan, pengolahan dan lain-lainnya di hulu," pungkasnya.

Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sepanjang 2016 realisasi investasi pada sektor perikanan mencapai Rp 9,1 triliun. Perwujudan ini didominasi oleh penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang mencapai Rp 6,3 triliun atau 69,65 persen. Sementara penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp 2,7 triliun atau 30,35 persen.

Kemudian, dari data KKP diperoleh informasi bahwa tingkat konsumsi ikan masyarakat Indonesia baru mencapai 41,11 kg per kapita per tahun pada 2015. Angka ini masih kalah jika dibandingkan konsumsi masyarakat Malaysia yang mencapai 70 kg per kapita per tahun.

KOMPAS.com / RONNY ADOLOF BUOL Aziz, pengusaha ikan asap atau yang dikenal dengan cakalang fufu sedang memasukkan ikan cakalang segar ke dalam wadah penampung di Belang, Minahasa Tenggara, 7 Oktober 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com