JAKARTA, KOMPAS.com - Dari data Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan tercatat ada beberapa jenis ikan yang paling tinggi dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Beberapa jenis ikan favorit itu di antaranya, ikan laut tuna, cakalang, dan tongkol.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Dirjen PDSPKP), Nilanto Perbowo mengemukakan hal ini di Gedung Mina Bahari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Jumat (30/12/2016). "Kalau ditanya, masyarakat kita paling banyak konsumsi ikan apa? Kami survei, dengan BPS. Preferensi konsumen paling banyak konsumsi tuna, cakalang, tongkol," ungkapnya.
Dia menjelaskan, ikan jenis tuna, tongkol dan cakalang menjadi ikan konsumsi dengan persentase 16,45 persen. Selanjutnya, kelompok ikan dan makanan jadi (KIMJ) seperti bakso, sosis, nugget dan lainnya sebesar 9,02 persen. "Selain itu, kelompok ikan jenis lele, patin dan gabus 7,92 persen, ikan kembung 6,65 persen, bandeng 5,43 persen, mujair atau nila 5,26 persen, udang dan cumi 3,87 persen, ikan teri 3,36 persen, ikan asin 2 persen dan ikan kembung asin 1,36 persen," ujarnya.
Nilanto menambahkan, saat ini pemerintah tengah membidik potensi konsumsi ikan dari kelompok olahan ikan dan makanan jadi. Alasannya, tingkat konsumsi ikan pada wilayah Jawa dan sekitarnya masih rendah dari rata-rata nasional yaitu 20 sampai 31,4 kilogram per kapita. "Di Jawa karena akses terbatas dan di kota besar tidak sempat makan ikan segar, paling abonnya (abon ikan) saja," paparnya.
Dengan itu, kedepan, pihaknya akan mendorong pelaku usaha yang berlokasi di daerah yang masih kurang konsumsi ikannya, agar berinvestasi. "Sekarang kami dorong kelompok utama yang punya pengaruh besar ke masyarakat, untuk kita sentuh sarana pengangkutan, pengolahan dan lain-lainnya di hulu," pungkasnya.
Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sepanjang 2016 realisasi investasi pada sektor perikanan mencapai Rp 9,1 triliun. Perwujudan ini didominasi oleh penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang mencapai Rp 6,3 triliun atau 69,65 persen. Sementara penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp 2,7 triliun atau 30,35 persen.
Kemudian, dari data KKP diperoleh informasi bahwa tingkat konsumsi ikan masyarakat Indonesia baru mencapai 41,11 kg per kapita per tahun pada 2015. Angka ini masih kalah jika dibandingkan konsumsi masyarakat Malaysia yang mencapai 70 kg per kapita per tahun.