Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspektasi Pemangkasan Produksi, Harga Minyak Dunia Menguat

Kompas.com - 03/01/2017, 10:31 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com - Harga minyak dunia menguat pada sesi perdagangan pertama tahun 2017.

Penguatan ini didorong harapan bahwa kesepakatan antara Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dengan negara-negara produsen non-OPEC akan efektif pada bulan ini untuk menurunkan produksi.

Mengutip Reuters, Selasa (3/1/2017), acuan harga minyak Brent naik 31 sen atau 0,55 persen menjadi 57,13 dollar AS per barrel.

Angka ini mendekati rekor tertinggi harga minyak tahun 2016 yang mencapai 57,89 dollar AS per barrel pada 12 Desember 2016.

Sementara itu, acuan harga minyak AS West Texas Intermediate (WTI) naik 32 sen atau 0,6 persen menjadi 54,04 dollar AS per barrel. Angka ini tidak jauh dari level tertinggi tahun 2016 yang mencapai 54,51 dollar AS per barrel.

1 Januari 2017 menandai dimulainya secara resmi kesepakatan yang dicapai OPEC dan negara-negara produsen minyak non-OPEC seperti Rusia untuk memangkas produksi minyak.

Produksi minyak diturunkan hampir mencapai 1,8 juta barrel per hari. Para analis menyatakan bahwa Januari akan menjadi indikator apakah kesepakatan ini akan terus dijalankan atau tidak.

"Pasar akan melihat bukti terjadinya pemangkasan produksi. Skenario yang paling mungkin adalah OPEC dan negara-negara non-OPEC akan tetap berkomitmen pada kesepakatan ini, khususnya di tahap awal," ungkap Ric Spooner, kepala analis pasar CMC Markets. 

Kompas TV Negara OPEC Sepakat Pangkas Produksi Minyak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com