JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data indeks harga konsumen (IHK) atau inflasi sepanjang Desember 2016 sebesar 0,42 persen. Kepala BPS, Suharyanto mengatakan, inflasi Desember adalah inflasi terendah sejak 2010.
"Ini adalah inflasi Desember terendah sejak 2010," kata Suharyanto di kantor pusat BPS, Jakarta, Selasa (3/12/2016).
Sedangkan inflasi komponen inti tercatat sebesar 0,23 persen dan inflasi komponen inti yoy tercatat sebesar 3,07 persen.
Penyumbang inflasi yang tertinggi terdapat pada kelompok bahan makanan sebesar 0,5 persen dengan porsi 0,11 persen.
Disusul makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yang terjadi inflasi sebesar 0,45 persen dengan menyumbang angka 0,08 persen.
Menurut Suharyanto, pada Desember 2016 harga-harga pangan cenderung stabil. Namun, penyebab terjadinya inflasi di Desember adalah adanya kenaikan tarif pesawat karena ada momentum Natal dan Tahun Baru.
"Harga-harga pangan stabil. Ini kita patut apresiasi pemerintah dan Kementerian Pertanian. Tapi inflasi lebih disebabkan oleh naiknya tarif angkutan udara karena natal dan tahun baru," terangnya.
BPS mencatat, dari 82 kota IHK, tercatat terjadi inflasi pada 78 kota dan deflasi di 4 kota.
Inflasi tertinggi terdapat di daerah Lhokseumawe Aceh sebesar 2,25 persen dan terendah di daerah Padang Sidempuan dan Tembilahan sebesar 0,02 persen.
Sedangkan deflasi tertinggi terdapat di daerah Manado sebesar 1,52 persen.