Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subsidi Listrik Membengkak pada 2016

Kompas.com - 04/01/2017, 05:00 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan realisasi pengunaan anggaran pada 2016 lalu. Kejutan datang dari alokasi anggaran subsidi listrik.

"Subsidi listrik lebih tinggi dari pagu (anggaran yang ditetapkan)," ujar perempuan yang kerap disapa Ani itu dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (3/1/2017).

Di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016, alokasi subsidi listrik mencapai Rp 40,7 triliun. Namun realisasinya membengkak hingga mencapai Rp 63,1 triliun.

Ani mengungkapkan, membengkaknya biaya subsidi listrik disebabkan keputusan pemerintah menunda kenaikkan tarif listrik untuk pengguna 900 VA pada 2016 lalu.

"Jadi kenaikannya sekitar Rp 13 triliun sendiri, atau 24 persen dari APBN-P 2016," kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

Pemerintah sendiri baru mengambil keputusan pada 1 Januari 2017. Dari 22,9 juta pelanggan listrik 900 VA, 18,8 juta pelanggan merupakan masyarakat mampu dan akan segera dicabut subsidinya.

Sedangkan 4,1 juta pelanggan listrik 900 VA sisanya yang merupakan rumah tangga miskin dan UKM, tetap akan diberikan subsidi.

Data tersebut merupakan data dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

Kompas TV DPR Plin-plan soal Tarif Listrik 900 Watt

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com