Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Pemutusan Kerja Sama dengan JP Morgan Tak Pengaruhi Ekonomi RI

Kompas.com - 05/01/2017, 20:42 WIB
Daspriani Y Zamzami

Penulis

BANDA ACEH, KOMPAS.com – Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa keputusan pemerintah untuk mengakhiri kerja sama dengan JP Morgan Chase Bank NA, bank asal Amerika Serikat, tidak akan mempengaruhi perekonomian Indonesia.

Ia menilai, keputusan ini diambil berdasarkan hasil evaluasi mendalam dengan seluruh pemangku kepentingan.

(Baca: Ini Empat Kerja Sama JP Morgan yang Dicabut Pemerintah)

"Kementerian Keuangan terus menerus akan bekerja sama dengan seluruh stakeholder berdasarkan prinsip profesionalisme, akuntabilitas, bertanggung jawab, serta kualitas dari keseluruhan hasil kerjanya," ujar Sri Mulyani, saat memberi kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa dan civitas akademika Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Kamis (5/1/2017).

Berakhirnya kerja sama kedua belah pihak merupakan buntut dari hasil riset JP Morgan pada 13 November lalu yang dianggap memengaruhi stabilitas ekonomi.

Dalam riset itu, JP Morgan memangkas dua level rekomendasi Indonesia, yaitu dari overweight menjadi underweight.

Di hadapan mahasiswa, Sri Mulyani juga menekankan bahwa dalam perkembangannya, perekonomian Indonesia memang tidak bisa terlepas dari perkembangan ekonomi dunia.

“Semua perekonomian yang ada didunia ini saling ketergantungan, jika perekonomian dunia melemah, maka kita juga akan merasakan imbasnya, untuk itu, yang perlu terus dilakukan Negara dalah bagaimana bisa meningkatkan pendapatan sehingga bisa memenuhi kebutuhan pembangunan,” ujar Menteri yang akrab disapa dengan Ani, tersebut.

Salah satu hal yang bisa menaikkan pendapatan Negara, sebut Sri Mulyani, adalah pajak. Tapi sayang, sebut Sri Mulyani, dari 32 juta lebih wajib pajak, hanya kurang dari setengahnya yang mau dengan sadar membayar pajak.

“Cuma ada 12 juta lebih yang mau membayar pajak, namun semua orang mau menikmati fasilitas yang dibangun dari hasil pajak,” jelas Sri Mulyani.

Pada Kuliah umum yang bertema “Peran Fiskal dalam Membangun Perekonomian Inklusif yang berlangsung di Gedung AAC Dayan Dawood Unsyiah, Darussalam ini, Sri Mulyani juga mengajak mahasiswa bisa menjadi pelaku pembangunan dengan perilaku yang lebih baik dari yang ada saat ini.

“Masyarakat yang sadar pajak, akan bisa mengentaskan kemiskinan, meningkatkan produktivitas, daya saing, dan mengurangi kesenjangan ekonomi di dalam masyarakat, daya saing negara bisa bertahan lama jika ditumpukan pada manusianya. Sebab hanya manusia yang mampu bersaing,” jelasnya.

Selain memberikan kuliah umum, Sri Mulyani juga melakukan kunjungan ke Kabupaten Pidie Jaya, yang merupakan kawasan yang terkena dampak gempa di Aceh, dan menyerahkan bantuan untuk masyarakat korban gempa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com