Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subsidi Listrik Banyak Dinikmati Orang Kaya

Kompas.com - 06/01/2017, 20:30 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memastikan mencabut subsidi 18,8 juta pengguna listrik 900 Volt Ampere (VA) pada 2017. Sebab, pengguna tersebut ternyata merupakan rumah tangga mampu.

Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Bambang Widianto menilai, data itu menujukkan bahwa selama ini subsidi listrik tidak tepat sasaran.

"Untuk yang 900 Watt saat ini, listik ini sama seperti subsidi BBM lalu, lebih banyak dinikmati oleh golongan orang kaya," ujar Bambang dalam konferensi pers di Kantor Kepala Staf Kepresidenan, Jakarta, Jumat (6/1/2017).

Dari total pelanggan listrik 900 VA sebanyak 22,9 juta rumah tangga, hanya 4,1 juta pelanggan yang dinilai layak mendapatkan subsidi. Sisanya, merupakan rumah tangga mampu.

Data tersebut merupakan hasil riset  TNP2K, bersama Badan Pusat Statistik (BPS) dan PLN meninjau langsung  rumah tangga pengguna listrik 900 watt diseluruh Indonesia.

Selain 900 VA, PLN juga masih memberikan subsidi kepada 27 juta rumah tangga miskin pelanggan listrik 450 VA.

Di tempat yang sama, Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengakui, PLN banyak mendapatkan fakta bahwa subsidi listrik 900 VA memang tidak tepat sasaran.

"Ada kos-kosan dengan 40 kamar tetapi kamarnya dipasang 900 watt. Rumah kontrakan juga banyak yang menggunakan 2x900 watt. Ini hal yang kita hilangkan, karena mohon maaf menurut saya ini pencurian subsidi," kata Sofyan.

Menurut ia, pencurian subsidi itu membuat banyak rumah tangga tidak mampu justru tidak mendapatkan subsidi listrik. PLN berjanji dana hasil pencabutan subsidi 900 VA akan disalurkan kepada masyakarat di daerah-daerah terpencil yang lebih berhak mendapatkan subsidi.

Hingga saat ini ada sekitar 12.000 desa yang belum teraliri listrik PLN di perbatasan, pedalaman, hingga pulau terluar. PLN sendiri sudah memiliki target sekitar 2.000 desa bisa teraliri listrik pada 2017. Desa-desa tersebut tersebar di Sumatera dan Papua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com