Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut BI, Ini Alasan Inflasi 2016 Rendah

Kompas.com - 07/01/2017, 06:13 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.comInflasi indeks harga konsumen (IHK) pada tahun 2016 tercatat sebesar 3,02 persen. Bank Indonesia (BI) memandang, ada beberapa alasan yang membuat inflasi tahun 2016 cenderung rendah.

Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, alasan pertama adalah adanya koordinasi antara pemerintah dengan bank sentral dalam hal pengendalian inflasi.

Selain itu, alasan lain adalah adanya permintaan masyarakat yang naik, namun pada saat bersamaan kapasitas produksi nasional secara keseluruhan belum optimal.

“Pemanfaatan kapasitas nasional masih di bawah 80 persen, menunjukkan meskipun permintaan naik tapi kapasitas nasional cukup,” ujar Perry di Jakarta, Jumat (6/1/2017).

Alasan lainnya adalah dampak harga komoditas internasional dan pengendalian stabilisasi nilai tukar.

Perry menjelaskan, dengan kata lain, meskipun sejumlah harga komoditas naik pada tahun 2016 namun kurs tetap terkendali.

Hal lain yang menjadi faktor rendahnya inflasi adalah terjaga ekspektasi inflasi. Menurut Perry, masyarakat memiliki kepercayaan bahwa inflasi akan terkendali.

Meskipun sudah mencapai target, namun demikian pemerintah maupun bank sentral akan terus memantau risiko inflasi ke depan.

Perry menyatakan, risiko permintaan akan terkendali, begitu juga dengan kurs.

“Koordinasi dengan pemerintah terkait pengendalian harga pangan masih akan dilakukan. Yang mesti diperkuat adalah koordinasi kebijakan pemerintah, khususnya harga yang diatur pemerintah terkait tarif, (harga) elpiji, dan lain-lain. Itu akan terus kami lakukan,” tutur Perry.

Ia mengungkapkan, selama harga pangan terus terkendali rendah, maka dampak dari kenaikan komponen harga yang diatur pemerintah atau administered prices terhadap inflasi secara keseluruhan bisa terkendali.

Kompas TV Harga Tiket Pesawat Penyumbang Inflasi di Desember 2016

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pulihkan Bisnis, Investree Bakal Ganti Manajemen hingga Tagih Utang Peminjam

Pulihkan Bisnis, Investree Bakal Ganti Manajemen hingga Tagih Utang Peminjam

Whats New
Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com