Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di 2017, Bunga KUR Diharapkan Turun Jadi 7 Persen

Kompas.com - 09/01/2017, 20:30 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Suku bunga kredit usaha rakyat (KUR) pada 2017 diharapkan bisa turun menjadi 7 persen dari sebelumnya 9 persen.

Dengan demikian, akan semakin banyak usaha menengah, kecil dan mikro (UMKM) yang dapat mengakses pendanaan KUR ini.

(Baca: Program KUR Bunga 7 Persen Masih Sepi Peminat)

Kepala Bidang Pemberdayaan Koperasi Simpan Pinjam Dinas Koperasi dan UMKM Jateng Sondhy Purwoko mengatakan, penurunan ini juga sejakan dengan imbauan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada perbankan untuk menurunkan suku bunga KUR.

"Presiden melihat keberhasilan Bank Jateng dengan produk Mitra 02 dan 25 yang ternyata dapat membantu sektor UKM untuk berkembang. Diharapkan KUR dapat mengikuti ini," kata dia di Semarang, Senin (9/1/2017).

(Baca: Presiden Minta Ada Skema KUR Khusus Petani)

Kredit Mitra 25 diperuntukkan bagi pelaku usaha yang sudah menjalankan usahanya minimal enam bulan. Pelaku usaha yang mengambil kredit ini berhak atas bunga 7 persen dengan waktu pengembalian selama tiga tahun.

Sedangkan untuk produk Mitra 02 diperuntukkan bagi yang ingin memulai usaha dengan modal maksimal Rp 2 juta. Jangka waktunya satu tahun dan bunga hanya 2 persen.

Produk kredit dengan bunga murah ini tanpa harus menggunakan agunan dan dibebaskan dari biaya administrasi. Meski demikian, namun calon pelaku usaha harus sudah memiliki rencana atau tempat usahanya.

(Baca: Menko Darmin Belum Puas dengan KUR)

"Sejauh ini Jawa Tengah dianggap sebagai 'pilot project' kredit bunga murah dan ternyata terimplementasi dengan baik," katanya.

Sementara itu, mengenai plafon KUR pada tahun ini, pihaknya belum dapat memberikan kepastian karena belum ada keputusan resmi dari pemerintah.

"Kalau tahun lalu plafonnya Rp 15 triliun dan realisasi penyerapannya hingga akhir tahun sebesar Rp 19,14 triliun. Kalau untuk tahun ini kami belum tahu," katanya.

Terkait dengan lembaga keuangan yang ditunjuk oleh pemerintah sebagai penyalur, pihaknya juga belum dapat memastikan.

"Kalau tahun 2016 ada bank dan koperasi, kalau tahun ini kami belum tahu apakah hanya bank atau juga bisa lembaga keuangan nonbank," katanya.

Kompas TV Pemerintah Tambah 10 Bank Penyalur KUR

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com