Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Listrik ke Swasta dari PLTA Jatiluhur Naik 100 Persen

Kompas.com - 10/01/2017, 14:30 WIB
Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Kementerian BUMN akhirnya menyetujui strategi bisnis baru Perum Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur di 2017. Tahun ini, PJT meningkatkan kuota penjualan listrik ke swasta hingga 100 persen.

"Tahun lalu, kami menjual 300 juta kWh. Tahun ini kami akan menjual 600 juta kWh," ujar Direktur Utama PJT II Jatiluhur, Djoko Saputro, Selasa (10/1/2016).

Djoko mengatakan, tahun 2016 lalu PLTA Jatiluhur menghasilkan 1,2 miliar kWh. Dari jumlah itu, 60 persennya dijual ke PLN. Sedangkan sisanya sekitar 300 kWh dijual langsung ke industri swasta.

"Kami jual ke PLN Rp289/kWh. Sedangkan PLN menjual ke industri di angka Rp1.100 atau Rp1.200/kWh," ungkapnya.

Harga jual tersebut, sambung Djoko, terbilang rendah. Apalagi, harga jual listrik Jatiluhur ke industri secara langsung di angka Rp850/kWh.

"Kalau sekarang kami memperbesar penjualan kami ke swasta, maka manfaat yang kami peroleh lebih besar," tuturnya.

Tak hanya itu, keuntungan yang diperoleh industri pun semakin besar. Jika selama ini mereka memenuhi kebutuhan listrik dari PLN seharga Rp1.200/kWh, kini mereka bisa memperoleh listrik dari Jatiluhur seharga Rp850/kWh.

"Biaya operasional para pengusaha bisa lebih rendah," tuturnya.

Untuk mewujudkan rencana bisnis 2017 ini, pihaknya menambah travo dan jaringan. Ia memperkirakan, semester 2/2017, semua rencana berjalan optimal.

"Kalau konsumen, saat ini sudah ada yang antre," terangnya.

Sebab selama ini, pihaknya sudah melayani 37 perusahaan besar di Purwakarta. Ketika kebijakan baru ini diluncurkan, perusahaan lama yang ingin menambah kuota dan perusahaan baru sudah mengantre.

Sementara itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menyambut baik rencana bisnis tahun ini.

Bahkan, jika PJT Jatiluhur sudah siap memenuhi seluruh kebutuhan listrik industri di Purwakarta, pihaknya akan mengeluarkan larangan penggunaan batu bara.

Sebab sampai saat ini masih ada perusahaan yang menggunakan batubara. Padahal batu bara tidak ramah lingkungan.

"Saya akan mengeluarkan aturan pelarangan batu bara jika PJT mampu memenuhi kebutuhan listrik industri di Purwakarta," tutupnya.

(Baca: Ini 3 Indikator Tarif Listrik Naik atau Turun Tahun Ini)

Kompas TV Awal Tahun 2017, Tarif Listrik Naik Lagi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com