Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Akhir Pekan, IHSG Diperkirakan Tertekan

Kompas.com - 13/01/2017, 07:45 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan tertekan di akhir perdagangan pekan ini, dengan rentang pergerakan 5.244-5.350.

"Saham-saham yang masih mendapat perhatian lebih diantaranya ACES, ITMG, INAF, ISAT, AALI, LSIP, serta CPIN," kata Lanjar Nafi analis dari Reliance Securities, Jakarta Jumat (13/1/2017).

IHSG pada perdagangan Kamis (12/1/2017) kembali ditutup melemah tipis 8,49 poin sebesar 0,16 persen di level 5.292,75 dengan volume yang relatif moderat.

Padahal perdagangan IHSG cenderung menguat di zona positif setelah kurs rupiah menguat 0,29 persen dari dollar AS sejak awal sesi perdagangan.

Sektor aneka industri kembali menjadi penekan IHSG dengan melemah 1,09 persen. Sedangkan penguatan sektor properti sebesar 0,67 persen tidak mampu menahan aksi jual investor di akhir sesi perdagangan.

"Sehingga investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih sebesar Rp 155.72 miliar," kata Lanjar.

Bursa Asia dan Eropa

Mayoritas bursa di Asia tertekan kekecewaan setelah konferensi pers Donald Trump yang hanya memberi sedikit rincian kebijakan.

Dollar AS merosot terhadap sebagian besar mata uang utama dan Treasury 10 tahunan menyentuh level terendah sejak bulan November. Yen menguat 1,1 persen mengirim ekuitas di Jepang ke zona negatif.

Sementara harga minyak yang berfluktuatif paska-rilis data persediaan minyak di AS juga menjadi salah satu pendorong pelemahan bursa di Asia.

Bursa Eropa dibuka lebih rendah, karena kekecewaan investor terhadap sedikitnya rincian informasi kebijakan yang didapat pada konferensi pers Trump pertama.

Tingkat optimisme investor drop diawal sesi perdagangan bursa Eropa. Data positif muncul dari pertumbuhan produk domestik bruto di Jerman yang naik di atas ekspektasi di level 1,9 persen dari 1,7 persen.

"Sentimen di akhir pekan datang dari China di mana data yang akan rilis diantaranya neraca perdagangan , komposisi ekspor dan impor, investasi asing langsung dan tingkat pinjaman baru," ujar Lanjar.

Kompas TV Dampak Negatif Donald Trump Jadi Presiden AS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com