Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KEIN Optimis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2017 Capai 5,3 Persen

Kompas.com - 13/01/2017, 23:02 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2017 dapat mencapai 5,3 persen.

Wakil Ketua KEIN, Arif Budimanta mengatakan, angka pertumbuhan tersebut tercermin dari perbaikan harga komoditas di pasar global dan juga proyeksi lembaga-lembaga perekonomian dunia terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Dengan melihat faktor global dan membaiknya harga komoditas, serta proyeksi pertumbuhan ekonomi positif dari IMF, World Bank, kebijakan insentif Kredit Usaha Rakyat (KUR), pembangunan infrastruktur, kami yakin ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5,3 persen," ujar Arif dalam jumpa pers usai CEO Meeting di Hotel Le Meridien, Jakarta, Jumat (13/1/2017).

Dia menambahkan, pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen dapat tercapai dengan strategi meningkatkan pertumbuhan baik secara nasional maupun daerah.

Untuk pertumbuhan secara nasional, investasi harus tumbuh 10 persen dibarengi dengan percepatan pelaksanaan proyek-proyek infrastruktur strategis nasional.

"Jadi harus diciptakan iklim yang kondusif, sehingga investasi bisa tumbuh 10 persen," ujarnya.

Sementara untuk pertumbuhan di daerah, harus dibangun melalui konektivitas kewilayahan yang lebih spesifik dan terarah.

"Berbasis sumber daya lokal, contohnya Aceh didorong mengembangkan ekspor yang berasal dari komoditas rempah dan kopi. Kemudian mencari pasar ekspor baru sehingga bisa berdampak ke ekonomi nasional," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com