Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PMA Jepang di 2017 Bakal Didominasi ke Sektor Kelistrikan

Kompas.com - 16/01/2017, 06:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tahun ini memperkirakan tahun investasi Jepang akan didominasi di sektor otomotif dan listrik. Peningkatan pesat diperkirakan berasal dari sektor kelistrikan.

"Kalau sampai kuartal III 2016, investasi Jepang mencapai 4,5 miliar dollar AS, angkatnya tiga kali lipat dari China. China di peringkat ketiga, sedangkan Jepang di peringkat peringkat kedua," ujar Kepala BKPM Thomas Lembong usai konferensi pers Japan-Indonesia Business Dialogue di Hotel Fairmont, Minggu (15/1/2017).

Berdasarkan data BKPM, Jepang merupakan negara dengan realisasi investasi terbesar kedua di Indonesia setelah Singapura. Hingga kuartal III-2016 lalu, investasi Jepang mencapai 4,498 juta dollar AS atau berkontribusi 21 persen dari total penanaman modal asing (PMA) 114 negara di Indonesia sebesar 21,461 juta dollar AS. Adapun nilai investasi China hanya menyumbang 1,59 juta dollar AS atau sekitar 7 persen dari total PMA.

Nilai investasi Jepang di sektor otomotif mencapai 9,05 juta dollar AS atau meningkat 45 persen dibanding 2015. Kemudian disusul dengan investasi di sektor logam, mesin, dan elektronik dengan nilai investasi sebesar 2,9 juta dollar AS serta sektor kimia dan farmasi dengan nilai investasi 1,58 juta dollar AS.

Investasi Jepang di sektor listrik, gas, dan air menyumbang 779 juta dollar AS dari total investasi Negara Sakura tersebut di Indonesia. Ini menjadikan sektor kelistrikan menduduki tempat kelima sektor dengan nilai investasi terbesar di Indonesia.

Akan tetapi, Thomas Lembong tahun ini memperkirakan urutan kontributor investasi tersebut akan berubah.

"Tahun ini investasi Jepang akan lebih tinggi. Namun, lebih besar di sektor listrik. Saat ini investasi Jepang sangat besar di bidang listrik, dari Mitsubishi sampai Marubeni," kata Thomas.

Info saja, perwakilan Mitsubishi yang ikut dalam kunjungan kali ini ialah Chairman of the Board Mitsubishi Corporation Ken Kobayashi, Presiden dan CEO Mitsubishi Heavy Industries, Ltd. Shunichi Miyanaga, dan Chairman of the Board Mitsubishi Hitachi Power Systems, Ltd. (MHPS) Koji Tanaka.

Perwakilan Marubeni Corporatin yang hadir ialah Presiden dan CEO Marubeni Corporation Fumiya Kokubu.

Potensi peningkatan investasi di sektor kelistrikan terlihat dari agenda pembahasan delegasi Jepang. Tim Ahli Wakil Presiden Jusuf Kalla, Sofjan Wanandi mengatakan pembahasan dalam antara delegasi bisnis yang dibawa Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe ialah soal pembangunan infrastruktur kelistrikan.

"Tadi itu yang paling banyak mereka bicarakan yang power plant 35.000 MW itu dengan macam-macam. Seperti Mitsubishi yang menawarkan power plant di atas kapal itu," kata Sofjan usai konferensi pers.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, hingga kini Jepang sudah mengeluarkan investasi 12 miliar dollar AS untuk proyek pembangungan infrastruktur lisrik 35.000 megawatt (MW). Kata Luhut, hampir setengah dari investasi proyek 35.000 MW yang diserahkan ke swasta berasal dari Jepang.

Adapun swasta kebagian jatah membangun 25.000 MW sedangkan sisanya dikerjakan Perusahaan Listrik Negara (PLN). "Sekarang mereka (Jepang) sudah bangun hampir 8.200 MW. Jadi, hampir 48 persen dari proyek listrik 35.000 MW yang ditangani swasta dibuat oleh Jepang," kata Luhut.

Jepang juga terlibat dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang di Jawa Tengah. Proyek tersebut ditangani oleh PT Adaro Energy dengan dua perusahaan Jepang, yakni Electric Power Development Co., Ltd (J-POWER) dan Itochu Corporation. Dalam kunjungan kali ini.

CEO J-POWER Mayasoshi Kitamura dan Vice Chairman Itochu Corporation Yoichi Kobayashi turut ikut dalam rombongan.

"Seperti yang diketahui banyak orang, PLTU Batang di Jateng sempat mangkrak lebih dari 5 tahun. Sampai Presiden Jokowi turun tangan. Proyek itu dua per tiganya dari investor Jepang, J Power dan Itochu," kata Thomas. (Pamela Sarnia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber KONTAN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com