Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BTN Fokus Kembangkan Layanan Digital pada 2017

Kompas.com - 16/01/2017, 16:32 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk bakal memfokuskan diri pada pengembangan perbankan digital pada tahun 2017. Ini bertujuan salah satunya untuk mendukung program sejuta rumah.

"Langkah ini dilakukan perseroan sekaligus untuk memperbaiki proses bisnis agar dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat lebih baik dan cepat.," kata Direktur Utama BTN Maryono dalam pernyataan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (16/1/2017).

Maryono menuturkan, persaingan perbankan saat ini begitu hebat. Dengan demikian, BTN harus dapat masuk dalam era persaingan itu dan BTN telah siap menyambut persaingan itu dengan bisnis berbasis perbankan digital.

Maryono menambahkan, tahun 2017 merupakan tahun yang penuh tantangan. Meskipun demikian, menurutnya indikator makro ekonomi dan perbankan Indonesia menunjukkan trend yang membaik.

Hal ini seiring dengan perubahan kebijakan pemerintah di Indonesia yang mendukung penguatan ekonomi di 2016. Berkaitan dengan optimisme pertumbuhan ekonomi tersebut, BTN meyakini bahwa peluang bisnis yang besar dalam hal pemenuhan kebutuhan hunian (backlog perumahan) nasional dan pemenuhan kebutuhan non KPR adalah peluang dan potensi riil bagi bisnis perseroan.

"Transformasi BTN berbasis digital menjadi prioritas BTN di tahun 2017 disebabkan semakin nyatanya dominasi dari kekuatan digital pada aspek bisnis di segala sektor dan lini masyarakat," tutur Maryono.

Penduduk Indonesia yang saat ini rata-rata berada di antara 20 hingga 30 tahun, serta dominasi generasi millenial menjadi pertimbangan BTN untuk menyelaraskan perkembangan arah bisnis ke arah pemakaian teknologi digital.

Sementara untuk mendukung pelayanan kredit, perseroan akan memperkuat manajemen perkreditan berbasis manajemen risiko.

Maryono yakin pertumbuhan kredit BTN 2017 masih di atas 20 persen dengan rasio kredit bermasalah atau NPL di bawah 3 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com