Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Lebih Bergairah Ambil Dana di Pasar Modal

Kompas.com - 17/01/2017, 11:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksikan pada 2017 minat bank untuk mengambil dana dari pasar modal akan membaik dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurut Kepala Group Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan LPS Dody Arifianto ada beberapa faktor yang mempengaruhi hal ini. "Salah satunya adalah karena prediksi pasar modal dan ekonomi akan membaik pada tahun ini," ujar Dody kepada Kontan, Senin (16/1).

Proyeksi penerbitan surat utang dan rights issue yang dilakukan oleh bank ini juga untuk memanfaatkan relaksasi aturan oleh Bank Indonesia (BI) yaitu rasio LFR (Loan to Funding Ratio). Artinya, surat berharga yang diterbitkan bank nantinya akan diperhitungkan dalam rasio likuiditas bank.

Hal ini sangat membantu, apalagi dengan risiko likuiditas yang diproyeksi mengetat pada tahun ini.

Selain itu, dengan tren suku bunga rendah saat ini, menurut Dody akan menguntungkan bagi bank untuk mencari alternatif dana dari pasar modal baik dari surat utang maupun right issue.

Dody mengatakan, dengan semakin banyaknya bank menerbitkan surat berharga dan melakukan rights issue, maka ketergantungan bank terkait pendanaan berupa deposito dan pasar uang antar bank (PUAB) akan mengalami penurunan.

Dody memproyeksikan pada tahun ini kelompok bank yang akan banyak memanfaatkan pendanaan dari pasar modal adalah dari bank besar seperti BUKU III (modal inti antara Rp 5 triliun sampai Rp 30 triliun) dan BUKU IV (modal inti lebih dari Rp 30 triliun).

Beberapa bankir mengaku akan berusaha memanfaatkan dengan baik pendanaan dari pasar modal. "Kami selalu memperhatikan opsi (terkait pendanaan dari pasar modal)," ujar Bianto Surodjo Plt Direktur Utama Bank Permata, Selasa (17/1/2017).

Bianto mengatakan salah satu opsi pendanaan dari pasar modal adalah rights issue yang akan digunakan untuk memenuhi permodalan sesuai ketentuan dan untuk mendukung bisnis.

Terkait dengan berapa nilai rights issue yang akan dilakukan tahun ini Bianto belum mau merinci lebih jauh. Sebagai info pada 2016 lalu, Bank Permata telah melakukan penambahan modal dengan rights issue sebesar Rp 5,5 triliun.

Tercatat sampai Oktober 2016 lalu, penerbitan surat berharga bank sebesar Rp 82,5 triliun atau mengalami kenaikan 22,5 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pada tahun ini, Dody memproyeksi tren kenaikan penerbitan surat berharga oleh bank akan lebih tinggi. (Galvan Yudistira)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber KONTAN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com