NEW YORK, KOMPAS.com - Para investor di bursa AS ragu dengan berbagai kebijakan Donald Trump. Hal itu terjadi hanya beberapa hari sebelum pelantikannya menjadi presiden AS.
Kondisi tersebut menyebabkan saham-saham di Wall Street melemah dalam tiga hari berturut-turut.
Kekhawatiran para investor juga membayangi saham-saham sektor perbankan, di mana sebelumnya bergerak menguat berhari-hari pasca-terpilihnya Trump, sehingga disebut sebagai "Trump rally".
Indeks Dow Jones average ditutup melemah 59 poin atau 0,3 persen ke level 19.827, atau hanya terpaut 175 poin dari level psikologis 20,000.
Adapun indeks Standard & Poor’s 500 melemah hampir 7 poin atau 0,3 persen menjadi 2.267,89, sedangkan indeks Nasdaq ditutup turun 0,6 persen ke level 5.538,73.
Saham Morgan Stanley (MS) ditutup melemah 4 persen, sedangkan Goldman Sachs (GS) turun 3,3 persen, dan Citigroup (C) ditutup memerah 2,1 persen.
Pasar bereaksi terhadap komentar Trump di Wall Street Journal, yang menyatakan bahwa dollar AS terlalu kuat dan bisa merugikan perusahaan-perusahaan di negara itu yang beroperasi secara global.
Trump juga mempertanyakan alternatif reformasi pajak yang tengah didiskusikan oleh Republikan di parlemen. Sejumlah komentar telah memunculkan ketidakpastian bagi pasar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.