Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Prediksi Inflasi 2017 Lebih Tinggi Dibandingkan 2016

Kompas.com - 19/01/2017, 18:17 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Bank Indonesia (BI) memprediksi inflasi pada tahun 2017 akan lebih tinggi dibandingkan inflasi pada tahun 2016.

Peningkatan tersebut disebabkan pengaruh komponen harga yang diatur pemerintah atau administered prices. Penyesuaian administered prices tersebut ada yang sudah dilakukan oleh pemerintah, seperti misalnya kenaikan tarif dasar listrik (TDL) maupun kenaikan biaya administrasi surat tanda nomor kendaraan (STNK).

Namun, ada juga beberapa reformasi terkait subsidi lainnya yang masih akan dilakukan oleh pemerintah.

“Oleh sebab itu, (inflasi di tahun) 2017, baseline kami bisa di dekat di atas 4 persen. Kemungkinan di atas 4 persen,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung dalam konferensi rapat dewan gubernur BI di Jakarta, Kamis (19/1/2017).

Meskipun demikian, Juda memandang inflasi terkait administered prices merupakan kelanjutan reformasi pemerintah dalam hal subsidi.

Hal ini positif bagi fiskal Indonesia dan positif terkait konsistensi pemerintah dalam hal reformasi subsidi.

Bank sentral menyatakan inflasi tahun 2016 terkendali pada level yang rendah dan berada di batas bawah kisaran sasaran inflasi 4 plus minus 1 persen.

Inflasi IHK bulan Desember 2016 tercatat sebesar 0,42 persen secara bulanan (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,47 persen (mtm), sehingga secara keseluruhan tahun inflasi 2016 tercatat 3,02 persen secara tahunan (yoy).

Inflasi yang rendah tersebut didukung inflasi inti yang rendah dan administered prices yang minimal, di tengah inflasi volatile food yang masih meningkat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com