Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Masih Ada Ketidakpastian, Ekonomi Dunia 2017 Diyakini Lebih Baik

Kompas.com - 20/01/2017, 18:19 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memandang perekonomian dunia akan lebih baik pada tahun 2017.

Pertumbuhan ekonomi dunia pun direvisi proyeksinya oleh bank sentral, dari 3,2 persen menjadi 3,4 persen tahun ini.

Gubernur BI Agus DW Martowardojo menyebut, perbaikan pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini akan berasal dari Amerika Serikat dan China, namun lebih didominasi kondisi di AS.

Ini terlihat dari angka pengangguran yang sudah rendah. Selain itu, pertumbuhan investasi dan inflasi di negara tersebut pun sudah terjadi peningkatan.

Ini pun pada akhirnya membuat kemungkinan kenaikan suku bunga acuan Fed Fund Rate semakin lebar.

Tidak hanya itu, harga komoditas, khususnya produk-produk komoditas andalan ekspor Indonesia pun mulai menunjukkan perbaikan.

Pun harga minyak dunia perlahan membaik sejalan dengan kesepakatan pemangkasan produksi minyak oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Meskipun perekonomian dunia dipandang membaik, masih ada sejumlah risiko yang terbentang.

Agus menyebut, risiko tersebut antara lain terkait kebijakan keuangan dan perdagangan AS di bawah pemerintahan presiden Donald Trump.

"Di AS, ada ketidakpastian terkait kebijakan fiskal dan perdagangan. Kita antisipasi mungkin AS lebih proteksionis. Bagi Indonesia, karena ekspor ke AS sampai 15 miliar dollar AS, kita mesti siap membuka pasar-pasar baru atau mempersiapkan diri dengan kebijakan yang akan diambil di AS," kata Agus di Jakarta, Jumat (20/1/2017).

Di samping itu, bank sentral juga mewaspadai rencana kenaikan suku bunga di AS. Dengan kenaikan Fed Fund Rate (FFR), maka bunga pinjaman dalam dollar AS akan naik pula sehingga korporasi yang akan meminjam dalam valas harus bersiap dengan bunga yang lebih mahal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com