Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini, KUR Rp 110 Triliun Diprioritaskan ke Sektor Non-perdagangan

Kompas.com - 23/01/2017, 10:02 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah dan perbankan nasional berkomitmen untuk tetap menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) kepada masyarakat pada tahun 2017 ini.

Plafon KUR untuk tahun 2017 pun disepakati sebesar Rp 110 triliun, meningkat dibandingkan Rp 100 triliun pada tahun 2016 lalu. Adapun bunga KUR disepakati tidak berubah, yakni tetap 9 persen.

Yang membedakan adalah pada tahun ini KUR lebih diarahkan ke sektor produktif, yakni 40 persen dibandingkan sebelumnya yang hanya sekitar 17 persen.

“Mudah-mudahan ini tentu saja, terutama untuk meningkatkan sektor produktif,” kata Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad seusai rapat koordinasi KUR di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, akhir pekan lalu.

Muliaman menuturkan, dengan peningkatan porsi penyaluran KUR ke sektor produktif, perbankan yang telah ditunjuk pemerintah sebagai penyalur KUR harus lebih aktif dalam menjaring debitor.

Selain itu, perbankan juga harus memastikan bahwa KUR benar-benar dapat teralokasi ke sektor produktif. Hal ini bukan tanpa alasan karena selama ini KUR lebih banyak terserap ke sektor perdagangan.

Pada tahun 2015, misalnya, penyaluran KUR ke sektor perdagangan mencapai 66 persen, lebih dari separuh total porsi penyaluran KUR.

Ditemui di tempat yang sama, Direktur PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Mohammad Irfan menuturkan, pemerintah memang meminta agar KUR pada tahun ini lebih diarahkan penyalurannya ke sektor-sektor produktif. Bahkan, penyaluran KUR juga diminta untuk tidak lagi diarahkan ke sektor konsumtif.

“KUR itu tidak boleh ke sektor konsumtif, harus produktif. KUR diminta ke (sektor) produksi, yang menghasilkan barang, itu yang diminta lebih banyak dibiayai,” kata Irfan.

Menurut dia, porsi penyaluran KUR oleh BRI ke sektor produktif pada tahun 2016 lalu mencapai sekitar 25 persen. Meskipun tidak menyebut angka secara pasti, ia menyatakan, BRI siap meningkatkan porsi penyaluran KUR ke sektor produktif pada tahun ini.

Sementara itu, Direktur Retail Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Tardi mengatakan, pihaknya meyakini target penyaluran KUR pada tahun ini dapat tercapai. Selain itu, untuk mendukung langkah pemerintah dalam menyalurkan KUR ke sektor produktif, perseroan sudah memiliki strategi.

“Strategi akan kami bagi ke wilayah-wilayah produktif. Kami arahkan ke sektor produktif,” kata Tardi.

Pada tahun 2016 lalu, porsi penyaluran KUR ke sektor produktif oleh Bank Mandiri mencapai sekitar 23 persen. Meskipun tidak melakukan pembedaan wilayah penyaluran KUR di seluruh Indonesia, porsi penyaluran KUR Bank Mandiri lebih besar di Pulau Jawa.

Realisasi penyaluran KUR pada tahun 2016 lalu tercatat mencapai Rp 94,4 triliun. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan plafon yang telah dipatok, yakni Rp 100 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com