Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tekan Disparitas Harga Semen

Kompas.com - 24/01/2017, 11:53 WIB
Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Disparitas harga semen, terutama di area terpencil, sangat tinggi. Harga semen di Kabupaten Puncak, Wamena, dan wilayah pegunungan Papua lainnya mencapai Rp 800.000-Rp 2,5 juta per zak. Padahal, harga di Pulau Jawa Rp 70.000.

"Wamena contoh paling ekstrem. Indonesia terdiri dari 17.500 pulau, yang sudah terpantau ada 160-200 tempat dari yang berpenduduk sekitar 6.000 pulau. Minimal yang berpenduduk dulu yang terdeteksi disparitasnya," ujar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan di Bandung, Senin (23/1/2017).

Oke menjelaskan, sejauh ini pihaknya baru berupaya mengurangi disparitas harga dengan mengembangkan 40 pelabuhan dan enam trayek maritim. Namun, hal itu baru dari sisi transportasi.

Untuk menangani disparitas harga, di Papua saat ini sedang dibangun trans-Papua antara Timika-Wamena. Dari total 170 kilometer, sekarang tinggal 60 kilometer.

Semen akan menjadi percobaan untuk menekan harga. Oke mengatakan, ada beberapa simulasi.

Misal, dengan kebutuhan 2 juta kilogram semen per bulan di Papua, biaya ongkos pesawat Rp 5.000 per kg, kapasitas angkut 15.000 kg dengan 133 penerbangan per bulannya.

"Kita butuh anggaran Rp 10 miliar agar disparitasnya menurun hingga 78 persen. Contoh itu untuk harga semen tadinya Rp 520.000 per zak, bisa ditekan menjadi Rp 114.000 per zak," kata dia.

Kalau subsidi dari pemerintah dikurangi, bisa berbeda lagi simulasinya. Ada beban harga yang harus ditanggung pedagang. Misalnya, subsidi pemerintah hanya Rp 2 miliar, sedangkan Rp 8 miliar sisanya dibebankan kepada pedagang.

Dengan perhitungan itu, disparitas harga semen akan turun 38 persen dan harga semen di Wamena yang tadinya Rp 520.000 per zak hanya bisa ditekan menjadi Rp 324.000 per zak.

Direktur Utama PT Pos Indonesia Gilarsi W Setijono mengemukakan, isu disparitas menjadi salah satu agenda sinergi BUMN. Kebetulan ada trigger dari pemerintah dengan program BBM satu harga. Hal ini pun bisa diadaptasi untuk semen. PT Pos sendiri dengan kelebihan jangkauannya bisa memberi informasi real time dan life data.

"Misalnya soal harga cabai, di satu daerah ada harga yang lebih murah, kami cari informasi soal ketersediaan 10 ton cabai, kemudian carikan pasarnya. Kami tidak punya lisensi sebagai trading company, biarlah BUMN yang memegang lisensi itu yang bergerak. Kami hanya mencarikan informasinya saja," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Tingkat Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkat Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com