Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Minta Penjelasan Pertamina Terkait Kerugian akibat Kilang Tua

Kompas.com - 24/01/2017, 20:50 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) disebut mengalami kerugian besar akibat kilang yang rusak secara beruntun. Namun, anggapan tersebut dinilai tidak adil karena peremajaan kilang sudah sejak dahulu dilakukan dan menjadi prioritas dalam pembahasan dengan DPR.

"Lho kan memang sudah banyak dilakukan peremajaan, seperti di Cilacap, Balikpapan, Cirebon. Bahkan diresmikan Pak Wapres juga. Revitalisasi ini kan sudah dilakukan sejak lama," kata Wakil Ketua Komisi VII DPR, Satya Wira Yudha, Selasa (24/1/2017).

Menurutnya, revitalisasi kilang sudah menjadi program utama DPR bersama Pertamina. Menurutnya, jika Pertamina menilai kerugian besar akibat kilang tua, hal tersebut tidak etis dibesar-besarkan.

"Menurut saya, tidak fair. Mereka kemarin membangga-banggakan kilang yang sudah di-upgrade, diumumkan, dan DPR juga dukung kok malah curhat sekarang," terangnya.

Politisi Partai Golkar ini pun meminta Pertamina untuk menjelaskan alasan secara rinci terkait kerugian yang dimaksud oleh perseroan.

"Kasihlah apa alasannya dan minta solusi seperti apa kalau ngomong gitu. Aneh kalau Pertamina baru ngomong sekarang soal kilang tua dan banyak maintenance sampai rugi besar," pungkas Satya.

Sebelumnya, kerugian Pertamina akibat kilang tua ini kembali diangkat. Disebut perusahaan pelat merah tersebut, rugi akibat biaya yang terus dikeluarkan dalam perawatan kilang tua bisa mencapai triliunan rupiah.

(Baca: Mampukah Laba Pertamina Lampaui Petronas?)

Kompas TV Laba Pertamina Lampaui Laba Petronas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com