Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Proteksionisme Trump, Dollar AS Merosot

Kompas.com - 26/01/2017, 10:03 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Reuters

TOKYO, KOMPAS.com - Nilai tukar dollar AS merosot hampir ke level terendah dalam tujuh pekan pada Kamis (26/1/2017).

Pelemahan ini merupakan dampak atas kekhawatiran kebijakan proteksionisme yang diterapkan Presiden AS Donald Trump, termasuk perintah pembangunan tembok batas AS-Meksiko.

Mengutip Reuters, indeks dollar AS DXY yang melacak pergerakan dollar AS terhadap beberapa mata uang utama dunia melemah 0,2 persen ke level 99,839.

Sebelumnya, pada Rabu (25/1/2017), indeks DXY menyentuh level 99,835, terendah sejak 8 Desember 2016.

Nilai tukar dollar AS terhadap yen Jepang berada pada level 113,21 yen, posisi terendah hampir dua bulan.

Pada Selasa (24/1/2017), dollar AS sempat berada pada level 112,52 yen meskipun imbal hasil obligasi Treasury AS berada pada level tertinggi dalam hampir empat pekan. Imbal hasil obligasi Treasury AS bertenor 10 tahun berada pada level 2,510 persen US10YT=RR.

Ini hampir mencapai level tertinggi pada sehari sebelumnya yang bertengger pada level 2,538 persen.

"Kondisi ini hampir mirip dengan konflik perdagangan AS-Jepang pada era 1990-an. Ketika itu, dollar AS melemah meskipun suku bunga AS tinggi. Dollar AS akan terus melemah jika Trump mendorong retorika proteksionismenya," ujar Junya Tanase, kepala riset mata uang di JP Morgan Chase.

Nilai tukar poundsterling terhadap dollar AS pun melemah 0,1 persen pada level 1,2627 dollar AS setelah sempat menyentuh level tertinggi dalam enam pekan yakni 1,2638 dollar AS. 

Pelemahan ini didorong harapan kesepakatan perdagangan antara Inggris dan AS yang disebut oleh Perdana Menteri Theresa May akan mengedepankan kepentingan dan nilai bagi Inggris.

Sejak diambil sumpahnya sebagai presiden ke-45 AS, Trump sudah menelurkan berbagai kebijakan yang ramah bagi dunia usaha.

Kebijakan ini termasuk di antaranya adalah menandatangani surat perintah untuk memangkas aturan yang memberatkan sektor manufaktur domestik.

Namun, kebijakan Trump terkait penataan kembali keimigrasian AS dan kebijakan keamanan nasional dinilai berat bagi sebagian investor.

Hal ini sejalan dengan kebutuhan AS akan permodalan asing guna mendanai defisit transaksi berjalan yang menganga.

Kompas TV Dollar Terus Menguat, Sampai Kapankah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters



Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com