JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar duka menyelimuti dunia riset dan ilmu pengetahuan nasional. Seorang ilmuwan senior, Prof. Dr. Umar Anggara Jenie meninggal di Yogyakarta pada Kamis (26/1/2017) pagi tadi.
Sosok Umar Anggara Jenie tidak bisa lepas dari dunia riset dan ilmu pengetahun nasional.
Ia dikenal gigih mempromosikan sintesis molekul kurkumin, senyawa aktif yang terkandung dalam kunyit, kunir, temulawak, atau tanaman temu lainnya.
Berkat kegigihannya itu molekul kurkumin mendapatkan banyak paten nasional maupun internasional.
Ia pun sempat menjabat sebagai Sekretaris Dewan Ahli Proyek Pengembangan Molekul Nasional 1997-2000.
Selain itu, kegigihan Umar di bidang riset dan pengetahuan mengantarkan pria kelahiran Solo pada 22 Agustus 1950 itu menjabat sebagai Kepala LIPI pada 2002-2010.
Ia juga tercatat Guru Besar Kimia Medisinal di Fakultas Farmasi, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Berkat kecintaan dan pengabdiannya untuk pengembangan riset dan pengetahuan nasional, Umar mendapatkan penghargaan dari UNESCO di bidang sains pada 2015.
Saat ini, ia telah berpulang, namun kecintaan dan kegigihannya tidak pernah lekang dan patut diwariskan kepada para ilmuwan muda nasional. Kini, sejarah yang akan mencatat mencatat jasa-jasanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.