Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Opsi Jalur Kereta Semi-cepat Jakarta-Surabaya Dibangun Melayang

Kompas.com - 26/01/2017, 16:59 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebutkan adanya opsi bahwa jalur kereta semi-cepat Jakarta-Surabaya akan dibangun melayang atau elevated.

Hal ini dilakukan untuk menghindari pelintasan sebidang yang terdapat dalam jalur kereta api Jakarta-Surabaya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menerangkan, saat ini terdapat 988 pelintasan sebidang di jalur kereta Jakarta-Surabaya. Jika jalur kereta elevated, tidak ada lagi permasalahan pelintasan sebidang. 

"Ini (pelintasan sebidang) tidak bisa hanya diselesaikan sektoral oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Ada dua pilihan, satu dengan menghentikan 988 pelintasan sebidang, satu lagi kita bangun elevated," ujar Budi Karya saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (26/1/2017).

Opsi tersebut merupakan masukan dari pakar-pakar transportasi yang dilibatkan dalam proyek tersebut.

Sejauh ini belum dipastikan apakah pelintasan dibangun elevated atau memakai jalur lama. Akan tetapi, kata dia, tidak menutup kemungkinan, opsi tersebut bisa dijalankan.

"Ini opsi out of the box ya dari banyak masukan. Kalau elevated itu kan selesai semua, tetapi biayanya mahal sehingga kami memberikan kesempatan ke Jepang sampaikan opsi itu. Syukur-syukur bisa dilakukan, dan elevated lebih bagus itu," tandasnya.

Sebagai informasi, pemerintah telah merencanakan proyek kereta semi-cepat Jakarta-Surabaya berkecepatan hingga 160 km per jam.

Dengan kecepatan tersebut, perjalanan Jakarta ke Surabaya dapat ditempuh hanya dalam 5 jam. Proyek jalur kereta api Jakarta-Surabaya diperkirakan akan menelan dana Rp 80 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com