Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenperin Dorong IKM Masuk "Online" Melalui e-Smart IKM

Kompas.com - 27/01/2017, 21:28 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Gati Wibawaningsih mengatakan,  pihaknya akan mempersiapkan pelaku IKM masuk e-commerce melalui program e-Smart IKM.

“Kemenperin saat ini mengembangkan program e-Smart IKM yang pada intinya merupakan sistem database IKM yang tersaji dalam profil industri, sentra, dan produk yang nantinya akan diintegrasikan dengan berbagai marketplace yang sudah ada,” ungkap Gati di Kemenperin, Jakarta, Jumat (27/1/2017).

Menurut Gati, e-Smart IKM akan memberikan manfaat perluasan pasar bagi IKM melalui promosi online, efektivitas dan efisiensi biaya promosi dan pemasaran, serta mendapatkan program-program pembinaan dari pemerintah.

"e-Smart IKM mengusung sembilan komoditas unggulan yang akan dikembangkan pemasarannya melalui e-commerce, yaitu kosmetik, fashion, makanan, minuman, kerajinan, perhiasan, furnitur, herbal, dan produk logam,” paparnya.

Pada tahap pertama, Kemenperin akan menyiapkan 250 data produsen IKM yang sudah tervalidasi untuk masuk sebagai pelapak. Pada tahapan tersebut Kemenperin telah bekerja sama dengan Bukalapak sebagai sarana penjualan bagi produk-produk IKM.

Muhamad Fajrin Rasyid Co-Founder dan CFO Bukalapak mengatakan, program e-Smart IKM memberikan keuntungan seperti kualitas barang yang terjamin, harga lebih bersaing karena barang langsung dari produsen sehingga pada akhirnya akan meningkatkan nilai transaksi di marketplace.

"Dengan dukungan marketplace, e-Smart IKM bisa menjadi terobosan baru yang diharapkan dapat menjadi stimulan. Dengan begitu, produk-produk asli Indonesia yang berkualitas bisa membanjiri pasar perdagangan online,” terangnya.

Selain perluasan akses pasar IKM, Kemenperin juga akan membangun infrastruktur jaringan internet di sentra IKM bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Pada tahap awal ditargetkan 50 sentra IKM akan terhubung jaringan internet yang dibangun Kemenkominfo dan Kemenperin. Anggaran pembangunan jaringan internet di sentra IKM sebesar Rp 600 juta per satu sentra IKM.

Diharapkan, dengan adanya sarana penunjang berupa jaringan internet maka IKM dapat memasarkan produk buatannya melalui e-commerce.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com