Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Pekan Terakhir Januari, IHSG Diprediksi Tertekan

Kompas.com - 30/01/2017, 08:47 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengawali pekan terakhir Januari 2017, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksikan bergerak cenderung tertekan dengan rentang pergerakan 5.263-5.350.

"Saham-saham yang dapat diperhatikan diantaranya AALI, ANTM, BBCA, BBNI, ITMG, PGAS, BJBR, serta MPPA," kata analis dari Reliance Securities Lanjar Nafi, Jakarta, Senin (30/1/2017).

IHSG pada Jumat (27/1/2017) ditutup turun 4,70 poin (0,09 persen) di level 5.312,84 setelah sempat bergerak variatif selama perdagangan akhir pekan. Indeks sektor industri dasar kembali memimpin penguatan sedangkan indeks konsumer menjadi indeks sektoral yang menekan pergerakan IHSG.

Menurut Lanjar, proyeksi inflasi bulan Januari yang disampaikan Bank Indonesia (BI) sebesar 0,69 persen direspons cukup pesimistis oleh pasar. Sebab, inflasi periode bulan sebelumnya hanya 0,42 persen.

"Sehingga proyeksi BI membuat investor kembali mencermati perkembangan nilai tukar rupiah dan prospek suku bunga acuan BI," kata Lanjar.

Meskipun demikian, investor asing masih tercatat melakukan aksi beli sebesar Rp 379,92 miliar. Sehingga total arus dana masuk mingguan sebesar Rp 731,9 miliar, dan menjadi capital inflow mingguan terbesar sejak empat minggu terakhir.

Bursa Asia dan Eropa

Mengakhiri pekan lalu, bursa Asia ditutup mayoritas menguat. Indeks saham Jepang ditutup naik sedangkan indeks saham China libur Imlek.

"Faktor pelemahan Yen membuahkan penguatan pada indeks saham di Jepang pada akhir pekan," sebut Lanjar.

Sebaliknya, bursa Eropa dibuka terkoreksi di akhir pekan lalu. Penguatan dollar AS terhadap sebagian besar mata uang utama menjelang rilis data produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat menjadi alasan utama investor melakukan aksi ambil untung.

"Sentimen selanjutnya yang akan menjadi perhatian investor diantaranya data penjualan ritel di Jepang, PDB kuartal-IV 2016 di sebagian negara Eropa, serta tingkat kepercayaan industri dan konsumen di Eropa," kata Lanjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com