Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pergerakan IHSG di Kamis Ini Masih Tertahan, Amati Saham-saham Ini

Kompas.com - 02/02/2017, 07:35 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (2/2/2017) diperkirakan bergerak bervariasi, tertahan di rentang 5.293-5.345.

"Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya AALI, ANTM, KLBF, LSIP, BJBR, INAF, KAEF, MPPA, serta TINS," tulis Lanjar Nafi analis dari Reliance Securities, Kamis.

Kemarin Rabu (1/2/0/2017), indeks ditutup di level 5.327,16 atau menguat 33.05 poin (0,62 persen), dipimpin penguatan indeks sektor pertambangan.

Meskipun inflasi naik dari 0,6 persen di Desember menjadi 0,97 persen di Januari, namun investor asing masih optimistis. Tercatat aksi beli bersih kemarin mencapai Rp 363,86 miliar.

Bursa Asia dan Eropa

Mayoritas bursa di Asia menguat kecuali Hang Seng yang ditutup -0.18 persen.

Harga emas terkoreksi setelah mengalami penguatan tertinggi sejak Juni tahun lalu. Indeks saham Jepang naik, setelah mengalami tekanan hampir satu persen, di saat pelemahan dollar AS memicu kekhawatiran di sektor ekspor.

Indeks manufaktur PMI di China melambat dari 51,4 menjadi 51,3.

Sementara itu, bursa Eropa dibuka rebound setelah penurunan tiga hari, karena data ekonomi mayoritas negara terlihat membaik. Indeks manufaktur PMI di Eropa bulan Januari naik 55,2 dari 55,1 di periode sebelumnya.

"Sentimen selanjutnya cenderung sepi, dimana hanya akan ada data tingkat kepercayaan di Jepang, hasil pertemuan Bank of England mengenai pembahasan kinerja dan kebijakan moneter," tutur Lanjar.

Kompas TV Prediksi Kondisi IHSG di Awal Tahun 2017

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com