KNKT Ungkap Penyebab Insiden Anjloknya KA Batubara di Lampung

JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan penyebab insiden anjloknya kereta api (KA) Batubara KA 3015 di jalur Stasiun Negararatu-Stasiun Ketapang Provinsi Lampung.

Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Perkeretaapian KNKT Suprapto menerangkan, penyebab insiden tersebut karena adanya patahan as atau sumbu roda dengan nomor 96.40450F pada bogie gerbong GB 50 11 283.

Menurut dia, patahnya as roda disebabkan oleh tanda angka untuk kodefikasi as roda yang berada di bagian tengah permukaan as roda. 

Berdasarkan hasil investigasi awal, KNKT menemukan bahwa penyebab patah as roda adalah karena adanya pencetakan tanda angka dengan metode hard stamping pada permukaan as di bagian tengah as roda. 

"Berdasarkan standar AAR (Association of American Railroads) seharusnya pencetakan kode itu dilakukan di permukaan ujung as roda,"ujar Suprapto dalam keterangan tertulis, Kamis (2/2/2017).

Atas dasar itu, Suprapto menuturkan, KNKT mengeluarkan rekomendasi terkait insiden anjloknya kereta api Batubara KA 3015 di jalur Stasiun Negararatu-Stasiun Ketapang Provinsi Lampung.

Dalam Rekomendasinya, KNKT meminta kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap sarana khususnya pada bagian as roda.

Selain itu, KAI dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan harus memastikan bahwa semua standar dan manual khususnya yang terkait dengan bogie gerbong di penyelenggara perkeretaapian telah dipahami oleh semua personil yang ada di lapangan.

"Kami juga merekomendasikan agar diberikan pelatihan kepada tenaga perawatan sarana dalam hal pengetahuan penyebab kegagalan komponen sarana. Lalu kami mengharapkan adanya penyusunan dan menerapkan standar kompetensi bagi petugas perawatan sarana," tandasnya.

Sebelumnya, pada September 2016 KA Batubara KA 3015 mengalami insiden kecelakaan anjlokan di jalur Stasiun Negararatu-Stasiun Ketapang di Provinsi Lampung. Sebanyak tujuh gerbong bermuatuan batu bara mengalami anjlok atas insiden tersebut.