Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indo Premier Targetkan Dana Kelolaan Tahun Ini Rp 7 Triliun

Kompas.com - 02/02/2017, 14:00 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Indo Premier Investment Management (IPIM) menargetkan dana kelolaan atau asset under management (AUM) tahun ini mencapai Rp 7 triliun.

Untuk mencapai target tersebut, salah satu strategi perusahaan adalah meluncurkan produk baru.

(Baca: Investasi di Reksa Dana Berbasis SBN Kini Hanya Rp 40.000)

Direktur Utama Indo Premier Diah Sofiyanti mengatakan, sepanjang tahun 2016, dana kelolaan Indo Premier mencapai Rp 5,125 triliun.

Dana kelolaan Indo Premier melonjak Rp 1 triliun pada bulan pertama 2017 menjadi Rp 6,14 triliun karena peluncuran produk baru.

Diah menjelaskan, produk baru yang diluncurkan itu adalah reksa dana berbasis surat berharga negara (SBN) yang bisa diperdagangkan atau Exchange Traded Fund (ETF) yakni Premier ETF Indonesia Sovereign Bonds (Premier ETF Indosob).

Hingga akhir tahun ini, ia optimistis produk reksa dana yang dibanderol Rp 40.000 per lot itu bisa mendulang dana kelolaan hingga Rp 1,5 triliun.

"Untuk seluruh AUM (dana kelolaan) tahun ini, kami harapkan Rp 7 triliun," kata Diah di Jakarta, Kamis (2/2/2017).

Hingga 31 Januari 2017, dana kelolaan Indo Premier sebesar Rp 6,14 triliun, yang sekitar Rp 4 triliun di antaranya berasal dari produk ETF.

Saat ini, Indo Premier memiliki sembilan ETF, terdiri dari delapan ETF berbasis saham (baik indeks maupun sektoral) dan satu ETF berbasis obligasi atau SBN.

Sisanya, atau sekitar Rp 2,14 triliun, merupakan dana kelolaan dari produk reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, reksa dana saham, serta reksa dana terproteksi.

Menurut Diah, strategi Indo Premier untuk mencapai target AUM Rp 7 triliun adalah tetap menggali potensi investor institusi, tetapi juga mengembangkan peluang dari investor ritel.

"Kami lihat investor institusi masih butuh alternatif instrumen. Kami mencoba menyuplai instrumen yang dibutuhkan," kata Diah.

"Tetapi selain produk yang membantu investor institusi, kami juga membuat pecahannya yang bisa dibeli investor ritel di secondary market."

(Baca: Ini Tantangan dan Peluang Reksa Dana pada Tahun Ayam Api)

Kompas TV Kapan Waktu Yang Tepat Berinvestasi Reksa Dana?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com