Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Selidiki Sebab Terombang-ambingnya Kapal Mutiara Sentosa I

Kompas.com - 04/02/2017, 12:45 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Akibat cuaca buruk dan gelombang laut tinggi telah menyebabkan satu buah Kapal KM Mutiara Sentosa I dengan rute Balikpapan menuju Surabaya terombang-ambing kehabisan bahan bakar di perairan sekitar Kepulauan Madura, Jawa Timur sejak pukul 01.00 WIB (3/2/2017).

Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Tonny Budiono membenarkan terjadinya peristiwa tersebut.

"Benar telah terjadi KM Mutiara Sentosa I terombang ambing pada posisi 06.46.39 LS, 112.54.31 BT. Adapun seluruh penumpang dan ABK dipastikan selamat," ungkap Tonny dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (4/2/2017).

Pada pukul 14.00 WIB Kapal MT Arfa Ocean dari Pelabuhan Tanjung Perak telah berangkat dan membawa persediaan 40 ton bahan bakar dan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut juga telah mengerahkan Kapal Patroli KPLP milik Syahbandar Tanjung Perak untuk membantu evakuasi.

"Kapal Patroli KPLP dan MT Arfa Ocean juga membawa perbekalan makanan dan minuman untuk para penumpang kapal KM Mutiara Ocean mengingat KM Mutiara Ocean telah kehabisan makanan akibat selama kurang lebih 18 jam terombang ambing di laut," kata Tonny.

Selain itu, menurut Tonny Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak juga menyiapkan tenaga medis dan ambulan yang berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan karena menurut laporan dari nakhoda kapal bahwa para penumpang kapal mengalami lemas akibat kehabisan makanan dan minuman serta ada 8 orang penumpang dewasa dan 2 orang penumpang anak-anak yang sedang sakit.

"Menurut informasi yang kami dapatkan Kapal Tug Boat (TB) Kresna 315 dan Kapal TB Restu telah menuju lokasi juga membawa perbekalan dan rencananya akan menarik KM Mutiara Sentosa I masuk ke Pelabuhan Tanjung Perak yang diperkirakan akan tiba pada (4/2/2017) pukul 01.00 WIB," terang Tonny.

Peristiwa ini tentu menjadi catatan bagi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut akan kelalaian dari nakhoda dan operator kapal akibat tidak melaporkan kejadian ini ke Otoritas Pelabuhan setempat pada kesempatan pertama.

"Peristiwa ini merupakan kejadian yang serius terhadap upaya kami dalam penegakan keselamatan pelayaran. Saya perintahkan kepada jajaran saya agar mencari tahu mengapa hal ini bisa terjadi dan tentunya tidak ada tolerasi bagi kami terhadap penegakan keselamatan pelayaran. Tentunya akan dilakukan investigasi, kalau ada pelanggaran tentu akan diberikan sanksi kepada nakhoda dan operator kapal," pungkas Tonny.

Sekadar informasi, kapal KM Mutiara Santosa I milik PT Atosim Lampung Pelayaran membawa kurang lebih 180 orang penumpang direncanakan akan berlabuh di Dermaga Jamrud Utara Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya.

Kompas TV Masih Trauma, Korban Ceritakan Detik-Detik Jelang Kapal Karam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com