Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Anak Konglomerat Bertemu, Apa yang Dibicarakan?

Kompas.com - 05/02/2017, 08:29 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pusat perbelanjaan atau mall merupakan salah satu tempat favorit anak-anak muda dari berbagai kalangan untuk sekadar jalan-jalan, bertemu atau makan.

Namun, tidak untuk dua anak konglomerat sukses yakni Putri Tandjung anak dari Chairul Tandjung pemilik CT Corps dan John Riady anak James Riady pemegang saham Lippo Group.

Keduanya bertemu dalam acara Creativepreneur Corneur 2017 di salah satu mall di Jakarta Pusat guna berbagi pengalaman maupun ilmu seputar enterpreneur dan prospek ekonomi kedepan.

John yang hadir di acara tersebut berlaku sebagai pembicara sedangkan Putri yang merupakan Founder Creativepreneur menjadi penggagas acara yang berlangsung sejak pagi sampai malam hari.

Pada kesempatan tersebut, John sebagai Director Of Lippo Group memiliki pandangan terkait prospek bisnis yang bakal cemerlang di tahun mendatang.

Bisnis yang prospeknya bagus di tahun-tahun mendatang yaitu bisnis yang menggunakan model bisnis berbasis teknologi informasi digital.

John mencontohkan, sebelum maraknya penggunaan teknologi informasi, perusahaan ritel asal Amerika Serika yakni Walmart berkembang hingga memiliki 3.000 gerai. Namun, Amazon yang merupakan perusahaan ritail juga telah memanfaatkan teknologi dan mampu mengalahkan Walmart.

"Sekarang perusahaan Amazon lebih besar dibanding Walmart, ini kita lihat dengan teknologi terjadi perubahan‎," kata John.

Menurut John, perkembangan teknologi inf‎ormasi digital mampu mengubah dunia dengan sangat cepat. Maka dari itu, momen tersebut menjadi tantangan bagi Indonesia dan Indonesia memiliki kesempatan jika memanfaatkan momen ini.

Saat ini, John pun mengaku telah melakukan pengembangan bisnisnya dari konvensional mengarah ke teknologi digital agar tidak tertinggal dengan perkembangan yang ada.

‎"Saya sendiri usahanya tradisional ritail rumah sakit, real estate, tapi saat ini sedang berubah kalau tidak diikuti, ini 20-30 tahun akan ketinggal," ungkapnya.

Selain itu, menurut John, bisnis apa pun yang dijalankan harus memberi dampak positif langsung ke masyarakat. Sehingga selain ekonomi mengalami pertumbuhan, masyarakat pun semakin merasa diberi kemudahan.

"Dari sisi konsumen itu ada nggak dampak yang riil, kayak Grab, sekali pencet langsung datang kan gampang banget, kalau perusahaan punya produk menyangkut kehidupan pasti berhasil," pungkas John.

KOMPAS.com/Iwan Supriyatna John Riyadi

Putri Tandjung, dalam kesempatan yang sama pun mengatakan, saat ini cukup banyak anak-anak muda berbakat yang memiliki kreatifitas tinggi dan memiliki inovasi-inovasi baru namun lupa akan eksekusi dan pemanfaatannya untuk masyarakat.

"Banyak anak muda yang kreatif dan inovatif tapi lupa akan eksekusinya," ucap Putri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com