Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluncuran Satelit Telkom 3S Dapat Sambutan Positif

Kompas.com - 07/02/2017, 16:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Peluncuran Satelit Telkom 3S pada 14 Februari dari Guyana Space Centre, Kourou, Guyana Perancis, atau pada 15 Februari 2017 waktu Indonesia mendapatkan sambutan positif.

Pasalnya, saat ini Indonesia masih kekurangan 100 transponder satelit sebagai salah satu infrastruktur telekomunikasi. Sehingga tambahan transponder satelit dari Telkom 3S akan mengurangi ketergantungan Indonesia akan satelit asing.

Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Kristiono menilai peluncuran dari Satelit Telkom 3S oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), atau Telkom, sebagai bagian dari upaya menegakkan kedaulatan digital Indonesia.

Menurut dia, Indonesia dengan kondisi geografis kepulauan sulit tanpa infrastruktur satelit.

Data Mastel menunjukkan saat ini lebih dari 50 satelit asing yang masuk wilayah kedaulatan Indonesia. Sementara satelit milik perusahaan Indonesia hanya 10 persennya saja.

"Satelit Telkom 3S akan memperbaiki aspek cakupan, kapasitas, dan kualitas layanan,” kata dia melalui pernyataannya, Selasa (7/2/2017).

Mastel juga mencatat, permohonan hak labuh (landing right) satelit negara lain di Indonesia hingga semester I 2016 telah mencapai 31 unit.

Angka ini naik dua kali lipat dibandingkan dengan permohonan pada semester I 2015. Jumlah tersebut juga telah menyamai permohonan hak labuh satelit di Indonesia sepanjang 2015.

Potensi Pariwisata

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya juga menyambut positif peluncuran satelit Telkom 3S tersebut seminggu ke depan.

Menurut dia, Indonesia secara geografis adalah negara kepulauan yang memiliki potensi-potensi wisata di ribuan pulau yang saat ini belum terjangkau infrastruktur telekomunikasi  dan internet secara maksimal.

“Saya berharap satelit Telkom 3S dapat memberikan manfaat yang siginifikan bagi masyarakat Indonesia, khususnya mendongkrak ekonomi melalui sektor pariwisata khususnya di 10 destinasi prioritas pariwisata Indonesia,” kata dia.

Sebelumnya, Direktur Network, IT, & Solution Telkom Abdus Somad Arief  memprediksi kebutuhan bandwidth satelit terus meningkat.

Walaupun, di sisi lain jaringan tulang punggung pita lebar berbasis serat optik juga terus dibangun oleh Telkom dan operator lain, bahkan oleh negara melalui proyek Palapa Ring.

Menurut dia, kehadiran satelit Telkom 3S akan membuat slot orbit 118 derajad Bujur Timur yang ditempati akan menjadi optimal. Sebab, satelit Telkom 3S membawa transponder yang bermain di Standard C-Band, Extended C-band, Ku-band dan Extended Ku-band.

“Ini artinya semua spektrum di slot itu kami optimalkan,” pungkas dia.

Kompas TV Laba Bersih Telkom Tumbuh 2,0%

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com