AMBON, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memberikan arahan kepada 240 orang pemuda dan pemudi Maluku peserta pendidikan dan pelatihan (diklat) gratis dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemenhub.
Para peserta ini akan bekerja menjadi kelasi atau anak buah kapal (ABK). Budi menjelaskan, Indonesia dan khususnya Maluku dianugerahi sumber daya alam berupa laut. Selain itu, transportasi antar kota maupun antar pulau dengan laut pun lazim terjadi.
"Tapi di balik itu saya sebagai menteri sedih karena kemarin ada kecelakaan di Jailolo. Saya lihat ke Pelabuhan Yos Sudarso. Di situ kapal-kapalnya seadanya, pelaut-pelautnya juga seadanya," kata Budi di PPMP Maluku, Ambon, Rabu (8/2/2017).
(Baca: Menhub ke Maluku, Tinjau Tol Laut dan Persiapan Hari Pers Nasional)
Oleh sebab itu, imbuh dia, pihaknya bertekad untuk menyekolahkan paling tidak 1.000 orang dari Maluku. 240 peserta tersebut akan mengenyam pendidikan di Politeknik Ilmu Pelayaran di Makassar dan BP2IP Barombong.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BPSDM Kemenhub Wahju Satrio Utomo menjelaskan, 240 peserta tersebut merupakan gelombang pertama peserta diklat gratis dari rencana jumlah peserta mencapai 1.000 orang.
Ia menyatakan, jika peminatnya banyak, maka tidak menutup kemungkinan diklat gratis tersebut akan ditambah.
Adapun diklat digelar selama dua pekan. Peserta kemudian akan memperoleh tiga buah sertifikat, di antaranya pelatihan keselamatan dan pemadam kebakaran, sekaligus buku pelaut.
"Bermodalkan ini (sertifikat dan buku pelaut), mereka bisa langsung kerja di kapal. Jadi pelaut, jadi kelasi atau ABK," ujar Wahju.
Adapun persyaratan peserta adalah memiliki ijazah pendidikan minimal SLTP maupun sehat jasmani dan rohani. Tidak ada batasan usia peserta diklat gratis tersebut.
Sementara itu, para peserta diakui Wahju sebagian besar adalah para pemuda putus sekolah dan belum bekerja.
Mereka diajukan oleh pihak pemerintah daerah maupun perguruan tinggi yang ada di daerah untuk mengikuti diklat itu.