Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Minta Maskapai Terbang di Rute yang Belum "Gemuk"

Kompas.com - 09/02/2017, 16:05 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta agar maskapai-maskapai terbang di rute-rute yang belum padat penumpang.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Suprasetyo menerangkan, saat ini maskapai-maskapai hanya berminat mengajukan rute yang padat dengan penumpang atau rute "gemuk".

Oleh karena itu, pihaknya bakal memberikan satu rute yang belum "gemuk", jika maskapai mengajukan pembukaan dua rute yang "gemuk".

"Jadi, saya minta jangan hanya memilih rute 'gemuk' saja. Ke depan, saya akan dampingkan rute yang tidak 'gemuk'. Kalau mengambil dua rute 'gemuk', harus ada satu rute yang belum 'gemuk'," ujar Suprasetyo saat ditemui dalam coffee morning di Kantor PT Angkasa Pura I (Persero) Jakarta, Kamis (9/2/2017).

Suprasetyo menuturkan, maskapai-maskapai bisa mengambil rute yang "gemuk" seperti penerbangan ke Bandara Pongtiku Toraja. Selama ini, hanya maskapai penerbangan perintis yang melayani penerbangan dengan tujuan tersebut.

Padahal, di sana terdapat potensi pariwisata yang mendatangkan turis. Dengan demikian, potensi pariwisata bisa dimanfaatkan oleh maskapai penerbangan nasional.

"Ya paling tidak, maskapai punya pesawat ATR 72. Jadi, bandara yang kira-kira masih belum "gemuk", tetapi bisa masuk pesawat ATR 72, harus menerbangi itu," katanya.

Suprasetyo menambahkan, pihaknya akan memberikan subisidi silang kepada maskapai agar dapat mengoperasikan penerbangan yang belum "gemuk".

Namun, sayangnya, dirinya tidak menjelaskan lebih lanjut terkait subsidi silang tersebut. "Ini (subsidi silang) sedang berjalan," tandasnya.

Kompas TV 3 Maskapai Ini Bisa Mengudara di Eropa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com