Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu Keluarga Miskin di Lamongan, Kemensos Anggarkan Rp 229 Miliar

Kompas.com - 12/02/2017, 08:30 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

LAMONGAN, KOMPAS.com – Kementerian sosial (Kemensos) memberikan bantuan kepada keluarga kurang mampu yang ada di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, pada tahun ini sebesar Rp229 miliar.

Jumlah tersebut mengalami peningkatan signifikan, jika dibandingkan bantuan sosial yang diberikan pada tahun 2016, yang hanya tercatat sebesar Rp 175 miliar.

Dengan penyerahan bantuan, secara simbolis dilakukan secara langsung oleh Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawangsa kepada para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Pendopo Kabupaten Lamongan, Sabtu (11/2/2017) sore.

“Sebelumnya, Kabupaten Lamongan menerima bantuan dalam bentuk tunai. Jadi, ini pertama kalinya bantuan sosial untuk Lamongan dalam bentuk non-tunai, di mana jumlahnya meningkat jika dibandingkan dengan tahun lalu,” ucap Khofifah selepas acara penyerahan bantuan, Sabtu (11/2/2017) sore.

Dengan rincian, bantuan PKH sebesar Rp91 miliar untuk 48.172 KPM, bantuan beras sejahtera sebesar Rp 137 miliar untuk 100.567 jiwa, bantuan bagi penyandang disabilitas sebesar Rp 732 juta bagi 244 jiwa, bantuan sosial lanjut usia sebesar Rp 100 juta untuk 50 jiwa, serta bantuan hibah dalam negeri sebesar Rp 80 miliar bagi 381 keluarga.

“Secara teknis, pola penyaluran bantuan PKH ini melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dengan sistem perbankan. Sehingga uangnya tidak harus diambil semua, karena sisanya bisa ditabung,” jelasnya.

Lebih lanjut ia menyatakan, Provinsi Jawa Timur adalah salah satu dari tujuh provinsi yang menjadi pilot project pertama PKH pada tahun ini. Sedangkan Kabupaten Lamongan, sudah berpartisipasi dalam program ini sejak tahun 2014.

Non-Tunai

Sementara itu, Bupati Lamongan Fadeli, menyambut gembira kenaikan signifikan bantuan sosial yang diterima wilayahnya pada tahun ini, yang memang diperuntukkan bagi para warga yang kurang mampu.

“Dengan adanya KKS dan pola penyaluran secara non-tunai, saya kira akan dapat mengurangi tingkat penyelewengan di lapangan. Saya juga cukup berterima kasih kepada Kementerian Sosial, karena model ini akan dapat secara langsung diterima oleh masyarakat tidak mampu,” tutur Fadeli.

Bagi Yuni Sri Mulyani (46), warga Desa Sukamulya, Kecamatan Kota Lamongan, Lamongan, bantuan yang diberikan Kemensos melalui PKH cukup membantu keluarganya, dalam membantu biaya sekolah anak-anaknya.

“Senang sekali dapat bantuan, apalagi langsung bertemu dengan Ibu Menteri. Terus terang, bantuan ini cukup membantu dalam membiayai sekolah dua anak saya, yang kini SMP dan masih SD,” tutur Yuni.

Bersama empat bank milik negara yakni BNI 46, BRI, BTN, dan Bank Mandiri, Kemensos pada 2016 telah menyalurkan bantuan non tunai PKH kepada 1.256.364 KPM. Dan pada tahun ini, cakupan bakal diperluas dengan penambahan 1.743.717 KPM, dengan total penerima bantuan PKH menjadi 3 juta KPM yang tersebar di 98 kota dan 200 kabupaten di seluruh Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com