Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Kecil Indonesia "Unjuk Gigi" di Jerman

Kompas.com - 13/02/2017, 07:27 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memfasilitasi Industri Kecil Menengah (IKM) produk kerajinan lokal mengikuti pameran skala internasional Ambiente di Frankfurt, Jerman.

Hal tersebut dilakukan agar IKM mampu menguasai pasar domestik dan internasional.

Ambiente merupakan salah satu pameran dagang terbesar untuk sektor barang konsumen dan ajang temu bisnis para pelaku usaha di sektor interior dekorasi, yang diselenggarakan oleh Messe Frankfurt berlangsung mulai tanggal 10 sampai 14 Februari 2017.

“Kami terus berupaya meningkatkan daya saing industri nasional termasuk IKM agar mampu berkompetisi sekaligus membuka akses pasar yang lebih luas di tingkat global,” ungkap Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) Harjanto melalui keterangan resmi, Minggu (12/2/2017).

Harjanto mengatakan, beberapa inisiatif program yang bertujuan membuka pasar secara global seperti mengikuti pameran internasional, export coaching program, bilateral supply chain dan pendidikan vokasi.

Dirjen IKM Gati Wibawaningsih menegaskan, banyak produk industri dalam negeri yang telah mampu unggul di pasar ekspor, terutama untuk IKM kerajinan.

“Untuk itu, kami terus memacu agar mereka meningkatkan inovasi dalam desain dan kemasannya. Jadi perlu melihat tren dan selera pasar dunia saat ini,” ujarnya.

Upaya mendorong daya saing produk industri nasional, lanjut Gati, dilakukan pula melalui peningkatan kompetensi sumber daya manusianya melalui pendidikan dan pelatihan.

“Kami juga akan memberikan masukan dan motivasi akan pentingnya peran riset dan pengembangan dan services dalam rangka peningkatan kompetensi dan kapabilitas industri serta memberikan nilai tambah yang lebih besar,” paparnya.

Melalui keikutsertaan dalam ajang Ambiente 2017, Gati berharap produk IKM kerajinan Indonesia yang ikut serta semakin dikenal sekaligus mendorong ekspor ke pasar Eropa.

“Diharapkan pula para IKM kerajinan kita dapat menjaring informasi mengenai tren pasar home décor terbaru di Eropa untuk pengembangan desain produksinya,” tuturnya.

Berdasarkam data Kemenperin, nilai ekspor produk kerajinan Indonesia ke seluruh dunia pada Januari hingga Oktober 2016 mencapai 615 juta dollar AS.

Tahun ini, jumlah peserta yang difasilitasi oleh Ditjen IKM sebanyak delapan IKM yang tergabung dalam Paviliun Indonesia, yaitu Wiracana (Kipas), Seloagro (Kerajinan rotan), Batu Inbali (Batu Alam), Cendana Permai (Wood Sign Board), Surya Bali Taksu (Kerajinan Kayu), Bali Bakti Anggara (Kerajinan kayu), Bali Wirama (Kerajinan Logam) dan Industri Classica Variasi (Kerajinan Kayu).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com