MAJALENGKA, KOMPAS.com - PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) mengatakan, progres pembangunan Bandara Kertajati Majalengka hingga 5 Februari 2017 telah mencapai 30,09 persen.
Direktur Utama BIJB, Virda Dimas Ekaputera menjelaskan, pembangunan bandara seluas 1.800 hektar ini dibagi menjadi dua bagian yakni, sisi darat dan udara. Pada sisi darat dikerjakan oleh BIJB sendiri, sedangkan sisi udara dikerjakan oleh Kementerian Perhubungan.
Pembangunan sisi darat ini dibagi lagi menjadi tiga paket. Paket pertama, kata dia, BIJB membangun infrastruktur seperti, akses jalan, drainase, dan parkir kendaraan yang progres pembangunannya telah mencapai 64,2 persen.
BIJB menggandeng kontraktor PT Adhi Karya (Persero) untuk membangun paket pertama. Pembangunan paket pertama ini ditargetkan selesai pada Juli 2017.
Pada paket kedua, BIJB membangun terminal utama penumpang dengan luas 121.100 meter persegi (m2). Namun, untuk tahap awal pengoperasiannya, BIJB akan membangun terminal penumpang seluas 96.000 m2.
BIJB juga menggunakan jasa kerja sama operasi (KSO) antara PT Wijaya Karya (Persero) dan PT Pembangunan Perumahan (Persero). Dengan luas terminal tersebut, Bandara Kertajati bisa menampung hingga 11 juta penumpang per tahun.
Hingga kini, progres pembangunan terminal telah mencapai 19,9 persen yang ditargetkan selesai pada Desember 2017.
"Paket ketiga, yakni membangun infrastruktur penunjang seperti, pembangunan terminal cargo yang kami targetkan selesai pada Agustus 2017. Kami juga menggandeng PT Waskita Karya (Persero) untuk pembangunannya. Progresnya saat ini sudah mencapai 35,04 persen," ujar Virda dalam konferensi pers di Kantor BiBJ Majalengka, Jawa Barat, Senin (13/2/2017).
Sementara untuk sisi udara, Virda mengatakan, Kemenhub telah membangun satu landasan pacu atau runway sepanjang 2.500 meter dengan lebar 60 meter. Selain itu, Kemenhub juga telah membangun parkir pesawat atau apron dan jalan penghubung antara runway dengan apron (taxiway). Hingga kini, progres pembangunannya telah mencapai 80 persen.
Virda juga mengungkapkan, pembangunan sisi darat bandara tersebut memakan investasi senilai Rp 2,1 triliun. Adapun sisi udara menghabiskan sekitar 750 miliar. Dana tersebut didapat dari APBD, APBN, dan pembiayaan perbankan. Dirinya pun berharap, pengoperasian awal Bandara Kertajati bisa dilaksanakan pada kuartal I tahun 2018.
"Dengan progres tersebut saya optimis Bandara Kertajati bisa beroperasi pada Maret 2018," tandasnya.
Pembangunan Bandara Kertajati telah dimulai pada tahun 2015. Bandara Kertajati ini masuk ke dalam proyek strategis nasional pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.