Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi Pertalite Naik 837 Persen sejak Dipasarkan Januari 2016

Kompas.com - 13/02/2017, 18:30 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Pertamina (Persero) mencatat kenaikan penjualan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite sebesar 837 persen, dari 3.538 kiloliter (KL) saat kali pertama diluncurkan pada awal 2016, menjadi 33.184 KL pada akhir 2016.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro, mengatakan, angka penjualan tersebut diperoleh dari 1.900 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Awal Januari diluncurkan 3.538 KL, ternyata minat masyarakat tinggi sampai 33.184 KL pada akhir 2016," ujar Wianda di Jakarta, Senin (13/2/2017).

Menurut Wianda, pengguna Pertalite adalah pengguna-pengguna Premium yang mulai beralih karena kadar oktan 90 yang dimiliki Pertalite lebih baik bila dibandingkan Premium.

"Konsumen Pertalite ini adalah konsumen-konsumen Premium yang mulai beralih," kata Wianda.

Wianda menambahkan, Pertalite merupakan alternatif dari Premium yang merupakan BBM penugasan pemerintah, mengingat Premium kini tidak lagi disubsidi.

Oleh sebab itu, Pertamina harus menanggung kelebihan biaya jika harga Premium lebih rendah dibanding keekonomiannya.

Untuk meminimalkan potensi tersebut, Pertamina memasang Pertalite sebagai alternatif penggunaan bahan bakar minyak untuk kendaraan.

"Tujuan kami, bagaimana BBM penugasan subsidi pemerintah ini dijaga agar tidak terlalu over-consumption," pungkas Wianda.

Kompas TV Harga Pertamax Turun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com