Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Diprediksi Cenderung Menguat pada Hari Ini

Kompas.com - 14/02/2017, 08:43 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini Selasa (14/2/2017) diperkirakan akan bergerak cenderung menguat.

Analis dari Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan, indeks akan bergerak dengan rentang pergerakan 5.378-5.430.

"Saham-saham yang dapat diperhatikan diantaranya AKRA, GJTL, KLBF, LSIP, AKRA, SMRA, PGAS, dan KAEF," kata Lanjar melalui keterangan tertulis, Selasa.

Kemarin, IHSG mengawali pekan dengan ditutup menguat 37,89 poin sebesar 0,7 persen di level 5.409,56. Penguatan indeks dipimpin oleh sektor keuangan yang menguat 1,47 persen seiring cukup baiknya laporan kinerja dan outlook perbankan di Indonesia.

"Investor asing pun tercatat net buy cukup tinggi di level Rp 512,68 miliar," imbuh Lanjar.

Indeks harga properti kuartal-IV 2016 turun di bawah ekspektasi di level 2,38 persen dari 2,75 persen secara tahunan atau year on year (YoY). Penurunan indeks menjadi penahan optimisme IHSG yang cukup dinamis.

Bursa Asia dan Eropa

Mengawali pekan, bursa Asia mayoritas ditutup menguat dimana TOPIX naik 0,49 persen dan Shanghai naik 0,67 persen.

Saham-saham di bursa China mengalami penguatan beruntun terpanjang dalam dua bulan terakhir karena optimisme tentang arus masuk dari seberang perbatasan memberi dorongan kepada perusahaan keuangan.

Saham-saham di bursa Jepang menguat pasca-pertemuan Shinzo Abe dan Donald Trump pada kunjungan Perdana Menteri Jepang dan data ekonomi Jepang menunjukan pertumbuhan moderat pada kuartal akhir 2016, didorong oleh meningkatnya ekspor dan investasi bisnis.

Bursa Eropa dibuka menguat gap up di saat investor memandang ke depan untuk data detail pada harga konsumen AS dari pidato the Fed. Stoxx Europe 600 naik 0,2 persen, menuju kenaikan kelima untuk kemenangan beruntun terpanjang dalam setahun.

"Komoditas produsen memimpin penguatan. Sentimen selanjutnya indeks harga konsumen dan produksi di China, tingkat inflasi dan PDB di Jerman, Inggris dan Eropa," kata Lanjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com