Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menguat 172,72 Persen sejak Awal Tahun, Perdagangan Saham DGIK Disuspensi

Kompas.com - 14/02/2017, 17:02 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) karena telah terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan.

Berdasarkan data Bloomberg, pada 3 Januari 2017, harga saham DGIK berada di level Rp 55 per saham. Harga tersebut terus meningkat signifikan sebesar 172,72 persen ke level Rp 150 per saham.

Pada transaksi hari ini, pembukaan perdagangan saham DGIK dibuka di level Rp 117 per saham dan ditutup menguat 33 poin ke level Rp 150 per saham atau menguat 28,21 persen.

"Sehubungan dengan terjadinya kenaikan harga kumulatif yang signifikan pada saham DGIK, dalam rangka cooling down, BEI perlu melakukan suspensi saham DGIK," ujar PH Kadiv Pengawas Transaksi BEI, Zakky Ghufron, dalam keterbukaan informasi, Selasa (14/2/2016).

Penghentian sementara perdagangan saham DGIK tersebut dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai, dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya pada saham DGIK.

"Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan," pungkas Zakky.

Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, kegiatan DGIK adalah bergerak dalam jasa konstruksi, industri, perdagangan, agen/perwakilan, real estat, pertambangan, investasi, dan jasa lain.

Kegiatan utama DGIK adalah menjalankan usaha-usaha di bidang jasa konstruksi gedung dan konstruksi pekerjaan sipil, termasuk jalan, bandara, irigasi, waduk, pembangkit tenaga listrik, rel kereta api, dan pelabuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com