Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analis: Saham Perusahaan Milik Hary Tanoe Layak Dikoleksi

Kompas.com - 16/02/2017, 18:32 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa hari lalu, usai kicauan mantan Ketua KPK Antasari Azhar, saham-saham milik Hary Tanoesoedibjo, salah satunya PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) anjlok hingga 6,18 persen pada penutupan perdagangan Selasa (14/2/2017).

Banyak analis memperkirakan, bergugurannya saham-saham milik Hary Tanoesoedibjo itu ada kaitannya dengan kicauan Antasari yang menyebut, Harry Tanoesoedibjo lah yang meminta Antasari untuk tidak menahan Deputi Gubernur Bank Indonesia kala itu, Aulia Tantowi Pohan.

Harry Tanoesoedibjo, menurut Antasari, menemuinya atas perintah Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pernyataan Antasari tersebut telah dibantah keras oleh Harry dan SBY.

Menurut Kepala Riset dan Strategis Bahana Securities Harry Su, meskipun sempat turun karena faktor politik, sejatinya saham MNCN masih layak dikoleksi. Bahana Securities pun, masih memberikan rekomendasi buy untuk saham ini.

"Mungkin saja penurunan itu ada kaitannya dengan Antasari. Tetapi sisi positifnya, sebetulnya banyak juga yang menyukai saham-saham MNC Group, karena link-nya dengan Trump," kata Harry yang ditemui usai seminar "Prospek Bisnis dan Prediksi Pasar 2017", di Jakarta, pada Kamis (16/2/2017).

Harry menjelaskan secara fundamental, saham MNCN masih cukup menarik dengan valuasi yang masih di bawah PT Surya Citra Media Tbk (SCMA). Pada penutupan perdagangan hari ini, harga saham SCMA berada di level 2.850 per lembar saham. Sementara itu, saham MNCN ditutup pada level 1.525.

"Cuma memang saham MNCN ini amat sangat erat hubungannya dengan politik. Jadi, tergantung perkembangan politiknya," kata Harry.

Harry pun yakin, investor MNCN bukan tidak tahu akan risiko politik ini. Apalagi, lanjut dia, Harry Tanoesoedibjo pun telah mengeluarkan pernyataan ingin mencalonkan diri dalam kontestasi politik 2019 mendatang.

Jika sudah begitu, apakah saham MNCN akan terus fluktuatif sampai kasus Antasari terkuak? "Saya rasa malah berlanjut sampai 2019. Dan memang saham ini di situ risikonya, dari sisi politik. Karena yang punya kan berpartisipasi langsung di arena politik," ucapnya.

Melihat fundamental yang baik, valuasi saham yang menarik, sekaligus risiko politik tersebut, Harry pun memberikan saran pada investor MNCN.

"Kami sih memberikan rekomendasi buy. Untuk investor yang punya daya simpan cukup lama, sudah waktunya sih akumulasi," ucap Harry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com