Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Pilihan Investasi, Harga "Wine" Menanjak Lagi

Kompas.com - 19/02/2017, 09:44 WIB

BEIJING, KOMPAS.com — Investasi minuman anggur alias wine mulai menghangat lagi. Hal ini setelah indeks acuan wine mencetak keuntungan tahunan pertama sejak 2011.

Harga wine atau minuman fermentasi dari anggur ini kian menjulang setelah banyak investor memosisikannya sebagai safe haven.

Live-ex 100 Benchmark Fine Wine Index yang merupakan acuan indeks harga wine dunia terus meningkat dalam 14 bulan terakhir dan semakin mendekati rekor tertinggi pada Juni 2011 silam.

Seperti dikutip Bloomberg, Jumat (17/2/2017), indeks wine mencetak gain 25 persen pada 2016 ke level 297,33. Jumlah tersebut mengalahkan gain FTSE 100 Index sebesar 19 persen yang berisikan saham emiten kakap di bursa saham Inggris.

Bloomberg memberitakan, berkembang spekulasi di antara pelaku pasar bahwa indeks pasar saham kini sudah berada di level tinggi dan rawan aksi ambil untung. Oleh karena itu, banyak orang kini berinvestasi pada bisnis wine, dengan harapan bisa berfungsi layaknya menggenggam emas.

Chris Smith, Manajer Investasi Wine Investment Fund Ltd bilang, perusahaannya mencetak imbal hasil 17 persen pada tahun 2016. Ini membuat net asset value Wine Investment Fund berkembang menjadi 310 juta dollar AS.

"Faktor kondisi ekonomi, pasokan terbatas, dan permintaan yang semakin kuat akan terus mendorong pasar (wine)," ujar Smith. Kata dia, ada potensi kenaikan indeks wine hingga 18 persen pada 2017. Indeks wine diyakini bisa menyentuh harga tertinggi, yakni 364,69 pada Juni 2011.

Peluang kenaikan harga terbuka lantaran investor China getol memburu investasi anggur. Terlebih lagi, konsumsi wine di China terus menanjak. Data asosiasi impor wine China mencatat, per September 2016, impor wine dalam botol ke China meningkat 21 persen menjadi 1,66 miliar dollar AS.

Tanpa merinci nilainya, Danny Brager, Senior Vice President of Beverage Alcohol Practices The Nielsen Company menyebut, tahun 2016, belanja masyarakat dunia untuk wine, bir, dan minuman keras berjumlah total 234 miliar dollar AS.

Namun, Brager menjelaskan bahwa tren nilai konsumsi bir dan minuman keras cenderung turun. Sampai saat ini, pasar terbesar wine masih didominasi oleh Amerika Serikat (AS) dan Inggris. (Yuwono Triatmodjo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com