Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelola Portofolio Investasi Melalui "Smartphone"? Begini Caranya...

Kompas.com - 21/02/2017, 16:18 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM)‎ meluncurkan aplikasi investasi yang diberi nama Trima (Trimegah Investment App).

Adapun tujuan diluncurkannya Trima, agar para investor semakin dimudahkan dalam berinvestasi dan meningkatkan portofolio investasinya di pasar modal.

Direktur Utama Trimegah Sekuritas Indonesia, Stephanus Turangan mengatakan, investor atau calon investor memiliki kebutuhan untuk mengelola investasi mereka secara real time, kapan saja, dan di mana saja.

Hal tersebut sejalan dengan berkembangnya teknologi dan meningkatnya penetrasi smartphone di Indonesia. Sehingga aplikasi Trima diharapkan dapat semakin mempermudah para investor berinvestasi di pasar modal.

"Mereka (investor) menginginkan sebuah fasilitas yang memudahkan mereka untuk bertransaksi dan mengelola portofolio investasinya dengan cara yang mudah, aman, dan nyaman bagi mereka," kata Stephanus di Jakarta, Selasa (21/2/2017).

Stephanus menambahkan, Trima hadir sebagai salah satu upaya meningkatkan inklusi keuangan, terutama di sektor pasar modal Indonesia. Dengan kemudahan dan keamanan yang ditawarkan Trima, perusahaan berharap lebih banyak calon investor yang semakin tertarik berinvestasi di pasar modal Indonesia.

Chief Operating Officer Trimegah Securities, Paul Rafiuly menerangkan, aplikasi Trima telah tersedia untuk smartphone, tablet, dan smart watch berbasis ‎Android dan iOS.

Trima merupakan aplikasi investasi all in one, di mana investor tidak perlu memiliki banyak akun dan aplikasi untuk mengelola investasinya, baik di saham maupun reksa dana.

"Melalui Trima, kami berusaha memberikan ‎pengalaman terbaik bagi investor. Trima hadir dengan lima keunggulan, fast to execute, simple to trade, convenient research, convenient to transact multiple products, dan consolidated statement of account," pungkas Paul.

Kompas TV Koperasi kini tak sesederhana sebagai wadah untuk simpan pinjam. Keberadaannya menjamur, bahkan di antaranya menjelma sebagai investasi bodong yang menelan korban dengan kerugian triliunan rupiah. Bagaimana agar tidak terjebak investasi bodong berkedok koperasi? Kompas Bisnis akan membahasnya dengan perencana keuangan, Prita Ghozie.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com