Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11.000 Miliarder Hijrah ke Australia pada 2016, Ada Apa?

Kompas.com - 23/02/2017, 09:59 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Sebuah riset yang dilakukan New World Health melaporkan sekitar 11.000 orang miliarder pindah ke Australia pada tahun 2016. Sementara itu, AS masih menjadi salah satu negara favorit pula bagi miliarder dari seluruh dunia.

Pada 2016 lalu, AS menyambut kedatangan 10.000 miliarder asing dan permintaan untuk pindah ke AS masih cenderung tinggi.

"Kami tidak berpikir bahwa kepemimpinan baru di AS akan memberikan dampak besar. Kami mengekspektasikan gelombang besar perpindahan orang-orang super kaya ke AS pada 2017," ujar Andrew Amoils, kepala riset New World Wealth seperti dikutip dari CNN Money, Kamis (23/2/2017).

Kanada juga menyambut 8.000 orang miliarder baru ke wilayahnya. Para warga kaya China memilih untuk menetap di Vancouver, sementara warga kaya Eropa cenderung memilih Toronto dan Montreal.

Sementara itu, Perancis mengalami eksodus besar warga-warga super tajir. Tercatat sekitar 12.000 orang miliarder meninggalkan Perancis pada tahun 2016 lalu, menurut laporan New World Wealth.

Laporan itu menyatakan, ketegangan terkait agama menjadi satu alasan mengapa para miliarder memilih berkemas dan pindah ke negara-negara seperti Inggris, Kanada, Australia, AS, dan Israel.

Pun ekonomi Perancis yang merosot dan serangan teror menjadi alasan para miliarder hengkang dari Perancis.

New World Wealth menyatakan, tindak kriminal, pajak, dan isu finansial menjadi beberapa faktor yang mendorong para miliarder hengkang dari tanah airnya. Meningkatnya migrasi ini pun menjadi hal yang mengkhawatirkan.

"Pasalnya, para miliarder membawa serta banyak uang. Ini memberi dampak negatif bagi nilai tukar mata uang lokal, pasar saham lokal, dan pasar properti lokal," tulis New World Wealth dalam laporannya.

Laporan tahunan New World Wealth tersebut didasarkan pada statistik kekayaan, data properti, informasi visa investor, dan wawacara dengan pakar migrasi.

Selain itu, New World Wealth juga meneliti platform kewarganegaraan kedua, wealth manager, dan agen-agen properti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teten Minta Wajib Sertifikat Halal UMKM Ditunda, Mendag: Kita Harus Latih

Teten Minta Wajib Sertifikat Halal UMKM Ditunda, Mendag: Kita Harus Latih

Whats New
Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Spend Smart
Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com