Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politik Kacau, BUMI Siap Hengkang dari Yaman

Kompas.com - 23/02/2017, 16:50 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) hingga saat ini masih berupaya keluar (pull out) dari Gallo Oil (Jersey) Ltd, Yaman, menyusul mandeknya investasi akibat kekacauan politik pasca-kudeta pemerintahan.

Presiden Direktur BUMI Ari S Hudaya menyampaikan, akibat kekacauan politik di Yaman, mereka telah kehilangan investasi sia-sia hingga 362,82 juta dollar AS. BUMI mulai investasi di Yaman melalui Gallo Oil (Jersey) Ltd pada 1999.

Perusahaan yang masih terafiliasi dalam Grup Bakrie itu memulai pengerjaan eksplorasi sejak 2002 di dua blok, yakni Blok 13 dan Blok R2. "Blok R2 dry hole (tidak ditemukan cadangan migas). Di Blok 13 ketemu gas, (tetapi kemudian) perang. Ya, sudah," kata Ari di Jakarta, Kamis (23/2/2017).

Sejak 2015, situasi Yaman semakin tidak kondusif. Presidennya dikudeta oleh kelompok pemberontak, dan tidak ada pemerintahan resmi di situ. BUMI pun sejak saat itu berencana angkat kaki dari Yaman.

"Cuma, surat kita mau keluar itu (disampaikan) ke mana? Dulu ada Menteri Pertambangan, (sekarang) hilang," kata Ari.

Kerugian sebesar 362,82 juta dollar AS itu pun baru investasi untuk pengerjaan dua blok R2 dan 13. Adapun biaya akuisisi saat pertama masuk ke Gallo Oil (Jersey) Ltd. mencapai 1 miliar dollar AS. Dengan demikian, total potensi kerugian yang ditelan BUMI mencapai 1,3 miliar dollar AS.

Selain berpotensi kehilangan triliunan rupiah, BUMI juga kehilangan potensi cadangan gas yang ditemukan di Blok 13 sebesar 10 triliun kaki kubik (TCF). "Kita menemukan cadangan gas cukup besar sekitar hampir 10 TCF. Itu di daerah Houthi. agak ekstrem," kata Ari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com