BI Prediksi Suku Bunga AS Naik pada Semester II 2017

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank sentral AS Federal Reserve telah beberapa kali memberikan sinyal kenaikan suku bunga acuan Fed Fund Rate dalam waktu dekat.

Hal ini sejalan dengan perbaikan kondisi perekonomian di dalam negeri AS, tercermin dari inflasi dan serapan tenaga kerja.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara menuturkan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dari pertimbangan The Fed dalam menaikkan suku bunga. Salah satu indikator yang diperhatikan oleh The Fed adalah terkait inflasi.

"Jadi yang akan dilihat inflasi yang naik karena pertumbuhan ekonomi atau harga minyak internasional saja yang jadi pertimbangan The Fed," kata Mirza di kantornya, Jumat (24/2/2017).

Mirza menuturkan, bank sentral memperkirakan kenaikan suku bunga AS akan terjadi sebanyak dua kali pada tahun 2017. Akan tetapi, yang masih menjadi perhatian adalah kapan kenaikan tersebut akan terjadi.

Mirza menyatakan, kemungkinan kenaikan suku bunga pastinya akan dilakukan The Fed pada semester I atau semester II tahun 2017. Akan tetapi, mempertimbangkan kehati-hatian yang dilakukan pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC), ada kemungkinan kenaikan terjadi pada semester II 2017.

"Kalau lihat pengalaman The Fed dengan FOMC sepertinya tipenya hati-hati sekali sehingga pasar lihat kemungkinan Fed Rate naik semester I lebih rendah kemungkinannya. Kemungkinan semester II," tutur Mirza.