Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT DI Didorong Merancang Helikopter Sendiri

Kompas.com - 24/02/2017, 18:55 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Fajar Harry Sampurno mengungkapkan, BUMN Kedirgantaraan yakni PT Dirgantara Indonesia (Persero) sampai saat ini belum bisa merancang atau menciptakan desain helikopter.

Memang sudah banyak helikopter yang terbang perdana dari pabrik PT DI di Bandung, namun helikopter tersebut adalah desain dari beberapa produsen helikopter seperti Bell dan Eurocopter. PT DI hanya merakitnya saja.

"Kita itu hanya manufacturing atau merakit kemudian menerbangkan," ujar Harry di Jakarta, Jumat (24/2/2017).

Menurut Harry, memang tak mudah bagi PT DI untuk merancang atau menciptakan desain helikopter sendiri. Beragamnya varian serta kecanggihan peralatan dan sparepart membuat PT DI kesulitan untuk mendesain helikopter.

Hingga saat ini, PT DI masih bertindak sebagai perakit helikopter di markasnya yakni Bandung Jawa Barat. Besarnya permintaan helikopter dari pasar ASEAN menuntut PT DI untuk bisa merancang atau mendesain helikopter, bukan hanya merakit.

PT DI dinilai akan mampu mendesain helikopter. Pasalnya, hingga saat ini, PT DI telah menciptakan beberapa tipe pesawat yang telah digunakan beberapa negara di dunia.

Seperti CN 235 dan CN 295, kedua pesawat itu merupakan desain asli anak bangsa yang dalam produksinya bekerja sama dengan Airbus. Banhkan, saat ini PT DI tengah merancang jenis pesawat baru yaitu CN 245.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com